Day 6 (2.end)

198 22 0
                                    

Halo kembali lagi kita xixi

Langsung aja cussss!




























Orang itu sekarang berada di ruang tv sambil menyesap rokok yg ditangannya. Ga ada yang tau soal ia merokok mungkin hanya 1 orang?

Padahal ia pikir yang lagi sakit gapernah ngerasain sakit kaya gini, ternyata kenyataan meruntuhkan ekspetasinya (cuma demam biasa woi :D)

Setelah batang rokoknya habis buru buru ia ambil semprotan ruangan jangan sebut merk stella yg berbau ketenangan seperti lautan.

Akhirnya ia pun mulai mengecek kembali dan benar, yang lagi sakit terduduk lemas diatas kasurnya.

Gulf yg merasa ada seseorang didalam rumahnya menatap horor kearah pintu kamar.

"Hih mas paw! Papih kira siapa."

Yap, orang itu -Pawat- mulai mendekati sang Papihnya dan duduk disamping Gulf.

"Papih mulai mendingan kah?" Pawat memegang kening Gulf bermaksud untuk mengecek suhunya.

Gulf mengangguk, "papih gapapa mas, mas paw kok ga kuliah?"

Pawat cengegesan, "kata hati pawat suruh balik ke rumah jadi yaudah pawat ikutin kata hati."

Gulf menggeleng, "mas paw mas paw."

"Hehe jangan marah pih, lagian kalo mas paw disini juga papih bakalan aman."

"Ohh iya? Pede banget anak bujang papih."

"Wih iya dong pih kan pembuahannya daddy tokcer."

Gulf yg mendengar anaknya bilang gitu langsung menjewer kencang walau sebenarnya ga kerasa sakit.

"Bisa bisanya kamu bilang gitu mas."

"Hehe ampun pih aduh."

Gulf melepaskan jewerannya kemudian berdecak. Ini pasti ajaran sesat dari empu Mew.





































Disisi lain,

Mew memakirkan mobilnya dengan asal. Rasanya ia ingin memakan daging manusia. Kemudian ia menuju ruangan 'Manager' dan segera menemuinya sang manager.

"Wih wih wih santai bos mukanya."

Mew tak menghiraukan ucapannya kemudian memberikan jari tengah ke managernya.

Sang manager bukannya marah atau kesal malah tertawa terbahak bahak.

"Kita rekaman ga sampe sejam Mew."

"Ya tapi gue minta kan diundur."

"Gue tadi udah minta ijin gitu tapi ditolak makanya gue suruh lo dateng buru buru."

Mew mesilangkan tangannya di dada, "tetep aja gue mau besok, sampe gupi kenapa napa lo gue bunuh Jun."

"lagipula yang punya studio kan gue, alasan lo aja bilang ditolak."

Manager nya mencoba untuk mengalihkan pembicaraan mereka, "Iya anjir tapi sebelum itu lo harus beli konsumsi buat kita semua nihh, laper belum makan 3 tahun."

"Son of a bitch."

Lagi lagi sang manager tertawa. Yaudah tuhh Mew ngasih duit 3000 baht, "tuhh cepetan pengen balik cepet gue."

"3000?! Wah pelit lo."

"Mau ga?" Mew ancang ancang ingin mengambil duitnya kembali yg tentunya aja langsung dikantongin oleh sang manager.

"Oke oke boss."

Manager kemudian beranjak pergi untuk membeli makan siang, Mew melihat tak percaya.

Gila tau gini Gue dateng telat anj-
































Di sisi satunya lagi,

"Mas paw mana sihh? Katanya suruh tunggu dihalte!"

"Panas banget lagi hari ini." Ujar Gwen sambil mengipasi dirinya.

Tin tin

"Gwen bareng gue ayok!"

"Ga makasih, pacar bayaran lo ngambek tuhh."

"Ayok ihh kita jalan."

Orang itu seakan tuli memutuskan untuk turun dari mobilnya, dan berjalan menghampiri Gwen. Tanpa memperdulikan si perempuan itu.

"Yaudah kalo gitu gue nunggu bareng lo disini."

Gwen merotasikan matanya, aslinya mah jantung doi ribut minta di rebus.

Sial ngapain sihh si brengsek disini.























































Yok main tebak2an lagi 🙈

Yg bener nebak aks kasih ketjupan mantjah.

Bubay, votment guys <3

Ma chérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang