day 7 (5)

122 15 1
                                    




Langsung aje kita cusssss!!!!!!


Cihuyyyyy 💨




























































































Pawat memasuki kelas nya dengan raut suntuk sambil menghela nafasnya dengan berat, Teman Pawat yaitu Drake Munte Sabintang menghampiri Pawat dengan raut kebingungan. Ia langsung menepuk pelan bahunya, "Kenapa pula muka kau? macam terasi kusut."

Pawat yang sedang menahan amarahnya diujung tanduk hanya mendengus, "terasi mana bisa kusut derekan tiang upacara."

"Bah, sedang kesal rupanya kau, Kesal kenapa lagi kau?"

"Jangan ganggu gua dah, mendingan lo beliin gua minuman dingin apaan kek gitu."

"Sekarang kau suruh suruh aku? otak kau sini aku injak sampai kau tak punya otak lagi."

Si drek emang gitu, nolak tapi tetep ngelakuin apa yang Pawat suruh, biasa bucin temen jadi terpaksa si drek hayu aja. Pawat geleng geleng sambil tertawa pelan, emang enak kalo ngerjain tuhh opung satu.

Beberapa saat kemudian, Drek dateng dengan membawa dua minuman dingin (jangan sebut merk) mogu mogu kelapa sama anggur. Drek ngelempar yang rasa anggur kearah Pawat, "jangan pula kau lupa ganti duit aku."

"santai, makasi ye," Ujar Pawat sambil membuka minuman itu dan langsung meminumnya sampai sisa setengah. Pawat menengok kearah Drek yang lagi asik menikmati minumannya sambil ngangguk ngangguk.

Gatau si Drek ngangguk karna apa, Pawat pun langsung menjaili lagi dengan botol minumnya ia naikan keatas dan tertawa retjeh pun keluar dari mulutnya.

"Pawat bengak!"

Sebelum Drek menghajarnya, Pawat sudah lari keluar sambil tertawa retjeh, ia tanpa sadar berhenti didepan ruangan anak ekonomi. Pawat bersiap untuk teriak membalas cacian Drek, "SINI LO ASU."

Semua yang berada dikelas ekonomi pun terkejut terutama dosen ekonomi, beliau paling terkejut setengah hidup. Segera beliau mengecek kedepan ruangan kira kira siapa yang berteriak ga sopan seperti itu. Setelah tau siapa pelakunya, beliau langsung menjewer kuping Pawat, "anak jaman sekarang semakin ga ada adapnya!"

Pawat kaget setengah rindu.ehh saat kupingnya dijewer, "aduh sakit cok," Ujarnya tanpa melihat siapa yang menjewernya. Begitu ia melihat kesamping, ternyata dosen ekonomi yang ngejewernya. Mati gua.

"ikuti saya!" Ujar dosen itu sesudah ngelepas jewerannya dan berjalan mendahului Pawat, Mau ga mau Pawat mengikuti dosen itu sampai ke perpustakaan.

"ini karma gua pasti, Drek ngedoain gua yang sial fix." Ujarnya pelan banget

Sesampainya diperpustakaan dosen itu menuju bangku yang tersedia dan menyuruh Pawat duduk dan menunggu sebentar. Sementara si dosen menuju ke admin perpus dan meminta kertas folio dan sebuah pulpen. Sesudahnya dosen itu menelpon seseorang dan menyuruhnya datang kemari.

Mari kita lihat keadaan kedua orang tuanya yang sedang 'mengurusi pekerjaannya' itu.

"Phi, Gupi laperrrr,"

"Dek, tadi kan abis makan siang."

"tapi gupi masi laper phi."

Yang muda mengerucutkan bibirnya sambil mengembungkan kedua pipinya sedangkan yang tua malah cekikikan gemas melihat yang muda bersikap layaknya anak kecil yang ga diajak pergi jalan jalan.

CUP

"yaudah yaudah, kamu mau apa dek?"

"mau...."

"mau?"

"mau.....phi mew."

"hah? apa dek?"

"IHH phi! gatau ahh gajadi."

"becanda becanda."

Mew segera menindih yang lebih muda dan mengecup sayang keningnya, "masa phi nolak harta karun sihh hm?"

Gulf memukul pelan dada Mew sambil menahan senyum, "j....jangan lupa pengaman phi."

"pastinya dek."

Mew langsung melancarkan aksi berkembang biaknya itu yang terhalang bungkusan permen.

Saatnya kembali kepada anak curut yang sedang di siksa massal :D

Dosen itu kembali kemeja Pawat namun beliau tidak duduk hanya memberi kertas dan pulpen perpustakaan, "tulis selembar penuh dengan kalimat saya berjanji tidak akan menganggu kelas lain serta tidak akan berkata tidak sopan."

"pak tapi kan-"

"tidak ada tapi tapi, besok sudah harus dikumpulkan kesaya, saya tunggu disini juga."

Pawat segera mengganti raut wajahnya yang kembali ceria namun kembali menajadi suntuk kembali gara gara si pak dosennya mengerti apa yang sedan Pawat pikirkan.

"Tenang saja, saya sudah menyuruh mahasiswa favorit saya untuk mengawasi kamu."

"pak ga adil dong."

"ga adil gimana? Siapa suruh kamu menganggu kelas mengajar saya? Sudah saya tinggal dulu, ingat selembar penuh, saya ga peduli mau kamu harus tidur sini juga saya jamin."

Si pak dosen langsung pergi ninggalin Pawat yang rasanya ingin membakar kampus. Setelah dirasa si pak dosen udah menjauh, Pawat yang tadinya mau langsung kabur namun terhenti kembali karna ada mahasiswa favorit nya telah datang, melihat sinis kearahnya sambil menyilangkan tangan didepan dadanya.

"mau kemana lo?"

Ahh sial! Dia gagal kabur lagi, "ampuni Pawat ganteng tuhan, Pawat udah ngerjain si opung tadi."

































































































































































Hayo, Siapa ye kira kira :D

Ohh iye kalo ada yang kurang suka sama aks yang ngebawa suku kesini, maapin gengs ✌🏻

Votmen jan lupa ⭐️💬

Cihuyyyyyy💨

Ma chérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang