Day 9 (3.end)

109 11 0
                                    




LANGSUNG KITA TUNTASKAN INI GAYS 👨‍❤️‍💋‍👨

















































































































































































































Pawat mengejar calonnya itu, ia mengatur nafasnya sebentar kemudian ia celingak celinguk untuk mengetahui keberadaan calonnya dan BINGO! calonnya sedang berjongkok memojok tembok didepannya. Tanpa babibu, Pawat langsung menyusul calonnya dan ikut berjongkok.

Pawat mengelus rambut sang calonnya sambil merasa bersalah, sedangkan yang dielus rambutnya langsung mengerjapkan matanya kemudian mendorong Pawat hingga terjatuh.

"ngapain lo kesini?"

"nyusulin kamu lah."

Calonnya -si nanon- itu langsung terduduk sambil menyilangkan tangannya didepan dadanya tanda ia sedang mengambek, "kamu kamu segala lagi lo! ehh tapi lo kok bisa nemuin gua?"

Yang ditanya cuma cengengesan, "aku ngikutin radar cinta aku, makanya aku bisa nemuin kamu."

Nanon langsung mengepal kan tangannya dan membuat ancang ancang untuk meninju Pawat sambil ia melototkan matanya, "sekali lagi lo manggil aku kamu, gua tonjok."

Bukannya takut atau apa, si -bego- Pawat malah tertawa, "iyaiya."

Nanon langsung menurunkan tangannya kemudian merubah raut wajahnya menjadi galak dan jutek persis seperti papanya yang tidak dikasi jatah cium :), "ngapain lo nyamperin gua?"

"mau ngejelasin kesalahpahaman yang tadi."

"gausah, udah jelas semuanya."

"tapikan itu ga seperti apa yg lo pikirin, non."

Nanon hanya melihat tajam kearah Pawat, Pawat yang merasa mendapat kesempatan langsung ia menjelaskan dari a-z, "jadi tadi tuhh gini........"

Setelah menjelaskan panjang x lebar x alas x tinggi bagi 2,

"gitu, sumpah gua ga ada niatan buat modhus atau apapun itu....."

"terus, dia siapa?" (gercep juga lo non)

"temen sma aku ehh maksudnya gua, dan juga sempet jadi mantan gua juga."

Nanon diam tak berkutip, entah apa yang sedang ia pikirkan sedangkan Pawat ketar ketir bagaikan menunggu hasil lolos tes PNS.

"lagian gua juga ga peduli lo mau ngapain sama siapa juga, toh gua kan bukan siapa siapa lo."

Pawat menertawakan dirinya dalam hati, "yaudah kalo gitu, ayo bangun disini angker lho."

"bodo!"

Pawat memutuskan untuk berdiri lebih dulu kemudian ia mengulurkan tangannya, "ayo bangun Non, lo belum makan siang kan?"

"ya belum lah! kan gara gara lo."

'sabar paw sabar' , "makanya sekarang ayo makan siang bareng, gua traktir dehh."

"yakin?"

"iya sayang,"

Nanon yang mendengar itu langsung melotot tak suka, "sayang sayang palalo peyang, sono sayang aja sama si cewe tadi!" kemudian Nanon berdiri setelahnya, ia berjalan terlebih dulu meninggalkan Pawat sendiri dengan senyum kesabarannya.

Ma chérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang