Day 4 (2.end)

317 32 1
                                    


Kemarin

"Hello gulf and my lovely ex."

"Art? Ngapain?" Tanya Mew sambil memasuki ruangannya itu.

"Mau nawarin diri sama kamu." Ujarnya sambil menggunakan nada sensual.

Art melihat ekspresi Gulf dan tertawa puas, "bercanda bercanda."

"Dad, itu siapa?" Tanya Gwen yg mulai berdiri disamping Gulf.

Art terkekeh sambil menduduki sofa lalu menyuruh Gwen dan Pawat untuk duduk disampingnya. (Jadi kaya Art diampit sama mereka gitu.)

"Jangan takut, uncle akan menceritakan siapa uncle."

Akhirnya Gwen dan Pawat pun menurut dan duduk disamping Art, "jadi uncle siapanya Papi sama Daddy?"

Mew menyela sebelum Art menceritakan, "masa lalu daddy de."

"Iya uncle masa lalunya daddy kalian."

"Terus Papi tau?"

"Tau lah kan daddy ceritain semuanya ke papi."

"Hih tapi gupi taunya setelah tanya sama phi ya!?" Sungut Gulf ga terima.

Pawat kembali bertanya lagi, "uncle ceritain dong cerita masa lalu kalian bertiga."

Art pun berdiri dan mengambil barangnya, "mungkin lain kali ya ganteng, soalnya uncle kesini mau ngasih ini ke daddy sama papi kalian." Lalu mengasih barangnya ke Mew dan Gulf

"Dateng ya anggep aja kalian tamu istimewa gue."

"Lo mau nikah sama siapa? Kok gue baru denger nihh nama?"

"Yaiyalah karna kan cowo gue jarang dikenal orang, yaudah gue ga bisa lama lama cowo gue nungguin dibawah soalnya."

Sebelum pamit, Art sempatkan untuk memeluk Mew dan tertawa. Menggoda Gulf rasanya menyenangkan! Lalu ia pamit undur diri.

"Mas jadi penasaran kisah papi sama daddy gimana."

Mew dan Gulf pun menggeleng, "mendingan kamu ga usah tau mas, aib bener kisah lampau daddy sama papi."

Gulf langsung memprotes tak terima, "ohh jadi ketemu gupi aib phi?!"

Mew kelimpungan dan segera memeluk sayang sang suami kecilnya itu, "ga gitu maksud phi dek-"

Gulf langsung mendorong paksa pelukan sang suami  bongsornya itu, "gausah peduliin gupi phi! Gausah!" Lalu melangkahkan kakinya keluar dengan perasaan kesal dan membanting pintu. 

Pawat dan Gwen pun tersenyum jail, "hayolo daddy papi nya ngambek."

"Hush kalian bukannya bantuin daddymu ini."

"Biarin aja biar daddy rasain diambekin papi kaya gimana." Kemudia kedua anak -yg kaya fir'aun- itu tertawa puas.

"Ga ada uang jajan tambahan." Ucapan mutlak dari seorang kepala Jongcheveevat itu dan menyusul suami kecilnya itu.

"DADDY MAH!!"




















































19.24

Mereka sedang bersiap siap untuk menuju pernikahan Art, jangan lupakan Gulf masi merajuk pada Mew. Segala cara Mew bujuk suami kecilnya itu namun tidak ada hasil yang ada malah makin diambekin, gabisa digituin Mew tuhh.

Setelahnya mereka semua menuju tempat yg dituju itu, sambil Mew juga mencari cara baru untuk meluluhkan hati sang suami kecilnya itu.

"Dek gupi."

Hening~

"Gupi sayang."

Masih hening~

"Dek gap."

"Apasih phi!?"

"Jangan ngambek dong, phi ga tau arah ini."

"Bodo."

"Uang bulanan nanti ditambahin dehh."

"G."

"Ditambahin uang ke salon."

"G."

"Uang belanja juga ditambahin."

"G."

"Yaudah besok kartu atm phi dipegang sama dek gupi dehh."

"1 tahun."

"Lah kok jadi setahun dek?"

"Setahun atau ngambek!"

Mew menghela nafas untung kaya, "yaudah iya setahun dehh."

Gulf langsung tersenyum kemenangan dan melakukan flying kiss, "sayang phi~"

Mew pun mau ga mau ikutan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, "phi lebih sayang dek gupi."

Tiba tiba sumber suara tak diundang muncul, "de gwen mas paw sayang de gwen."

"Gwen ga sayang mas paw :p."

Kemudia semuanya tertawa kecuali Pawat yg merengut tak suka.

Setelah sampai, mereka segera memarkirkan mobil dan melangkah masuk ke gedung yg megah itu.

"Dulu papi sama daddy kawinnya kaya gini juga?" Tanya Pawat sambil melihat kearah sekitar.

"Nikah mas paw bukan kawin."

"Sama aja lah pi."

"Bedalah, nikah kan acaranya kawin kan pembuatannya."

"Phi!"

Mew tertawa, "bener lah phi dek."

Gulf menggeleng dan memutuskan untuk berjalan mendahului sang suami bongsornya itu sambil menggandeng tangan anak gadis satu satunya itu.

"Lah kok phi ditinggal de?"

"Mas paw nihh gara garanya." Sambung daddy.

"Lah kok mas paw dad?"

"Kamu sihh mancing make nanya begitu."

"Kan mas paw nanya beneran dad."

"Gatau lah, udah ayo buruan."

Lalu mereka segera menyusul Gulf dan Gwen yg sudah berada di atas panggung. (Panggung yg buat salaman gitu)

"Selamat ya Art, setelah ini jangan make gangguin suami gue lagi."

Art terkekeh, "ga akan, gue kan isengin lo doang gup."

"Lo mau gue tonjok?"

Art semakin tertawa dibuatnya, "lo emosian bener gup, tapi gue makin seneng jailin lo."

Gulf rasanya ingin menghajar muka ngeselin 'mantan' suaminya itu. Segera ia turun kebawah dan menuju stand makanan tentunya bersama anak gadisnya lah.

"Lo nihh Art, udah tau bini gue begitu orangnya."

"Iyaiya sori, buat hiburan aja."

Mew menggeleng lalu menyusul suaminya, "papi kenapa kesel gitu dad?"

"Cemburu mas, tapi ya gamau bilang."

Kemudian mereka tertawa bersama. Indahnya malam ini dengan kengambekan Gulf dan kejailan Art. Namun Mew tetap bersyukur bahwa Art -mantannya itu- ga melakukan hal negatif yg membuat keretakan rumah tangganya dan ia juga bersyukur bahwa ia menemukan seorang pendamping hidup yang sangat lucu nan menggemaskan dan galak juga.




























































Yey end!

Terima kasih atas 500 pembaca <3

Ayo ajakin temen2 kalian, ibu bapak kalian, nenek kakek kalian, tetangga kalian buat baca cerita aks :D

Votment guys 😘

Ma chérieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang