Jay,putra mahkota berdarah vampire yang sama sekali tidak bisa membangkitkan kekuatan apapun dan memilih bersembunyi di balik tembok istana. Berbeda halnya dengan Sunghoon,kembar tak seiras dari Jay yang bahkan mewarisi seluruh kekuatan sang ayah.
...
"Anda sudah kembali tuan muda?" Niki mengangguk dan memberikan mantelnya pada kepala pelayan yang menyambutnya di aula istana.
Niki berjalan menuju kamarnya,pangkahnya terhenti saat sudut matanya melihat sang kakak yang tengah membaca buku di kursi kesayangannya.
"Hyung-nim.." ia langsung membungkuk yang membuat Minghao menatapnya tajam melalui kacamata bulatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bangunlah." Niki bangkit dan terlihat Minghao yang tengah melepaskan kacamatanya,menutup buku yang ia baca lalu menatap ke arah adiknya,"sudah berapa hari keluar rumah?"
"10 hari."
"Apa yang kau lakukan selama 10 hari ini?"
"I-itu,aku menginap dirumah Daniel."
"Selama 10 hari? Wah~" ia tersenyum saat mendengar alasan konyol dari Niki yang cukup membuat emosinya semakin tersulut.
"Kenapa kau kembali kerumah?"
"S-sudah waktunya pulang kerumah karena sebentar lagi ada bulan Purnama merah sebagai ritual—"
"Lalu apa kau pantas disebut sebagai pangeran?"
Niki mendongak,"hyung?"
Minghao menyeringai,"kau bahkan tidak tau kan kalau ibu sudah tidak ada?"
"Apa?" Mata Niki membulat dan langsung berlari menuju kamar ibunya,ia terkejut saat tak melihat tubuh ibunya lagi di kamar itu melainkan seorang perempuan yang menoleh dan menghampirinya.
Plak. Perempuan itu menampar wajah Niki dengan mata yang sembab,"beraninya kau kembali kesini setelah melakukan hal yang menjijikkan dan membuat ibu pergi meninggalkan kita."
"Noo—"
"Jangan panggil aku noona!!!" Teriak perempuan itu,"aku bahkan tak sudi menganggap pemuda menjijikkan sepertimu menjadi adikku."
Niki hanya diam. "apa kau tau? Ibu selalu menyebut namamu! Tapi apa yang kau perbuat di luar sana?"
"Beraninya kau mencoreng nama baik keluarga bangsawan kita dan bergabung dengan jalang sialan itu!!"
"Lia noona,kau harus menahan amarah mu,jangan biarkan—"
"Diam!!!" Minghao pun menghela nafas ketika Aurellia membentak nya dengan mata yang sudah menguning.
"Niki,"ia menoleh saat Minghao memanggilnya,"masuklah dulu ke kamarmu. Hyung yang—"
"Oh tidak bisa,"tolak Aurellia dengan cepat,"aku bahkan tak sudi pemuda bajingan ini menginjak istana ayah."
"Noona...kita sudah membahasnya."
"Wae? Kau mau di cap kaisar sebagai orang jahat karena menyembunyikan pengkhianat negara."
