Blood 1.4

482 54 5
                                    

👑Happy Reading👑



"ARA!!" Ara terkejut saat Sera datang dengan nafas yang tersengal-sengal,membuatnya memutar kedua bola matanya dan menatap Sera malas.

"Ada apa? Kau mengejutkanku Sera."

"Itu....pa-pangeran Agung—"tanpa membiarkan Sera melanjutkan perkataannya,Ara lekas berdiri dan berjalan cepat keluar untuk melihatnya.

Ia menghentikan langkahnya saat matanya dan mata Cheol bertemu,menatap datar pria di hadapannya karena datang secara tiba-tiba dan tentunya membuat pria itu langsung dikerubungi banyak perempuan akademi.

Pria peka itu langsung menghampiri tunangannya dan melemparkan senyuman yang cukup manis,dengan kedua lesung pipit yang menghiasi nya.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa tiba-tiba?"

"Oh?kenapa? Aku ingin mengunjungi ke-5 adikku yang bersekolah di akademi ini sayang."

"Berhenti Memanggilku sayang,kau harus ingat kesepakatan kita." Cheol tersenyum gemas melihat raut wajah datar tunangannya itu,"Baiklah,sesuai permintaan kesayanganku."

"Hyung." Seungcheol memutar 180 derajat saat suara familiar memanggilnya,ketiga adiknya yang terlihat tersengal-sengal karena berlari.

Ketiganya membungkuk ke arah Ara dan perempuan itu hanya membalasnya dengan mengangguk.

"Apa yang hyung lakukan disini? Kenapa tidak memberitahu kami kalau hyung mau kesini,"ucap Yeonjun,sebagai adik pertama.

"Kalau hyung disini,bagaimana dengan kekaisaran?"tanya salah satu adiknya lagi,Choi Soobin.

"Benar,kalau—" Seungcheol langsung mengangkat tangannya saat adik ketiganya berbicara,Beomgyu. Ia hanya memberikan tatapan untuk berhenti bertanya lagi karena ia cukup risih dengan pertanyaan konyol keduanya,hal itu langsung membuat ketiga adiknya terdiam.

"Aku hanya ingin mengunjungi kalian dan juga Ara. Apa itu tidak diperbolehkan?"

"Ah~bukan begitu,hanya saja." Soobin melirik Yeonjun sejenak."hyung terlalu tiba-tiba kemari padahal biasanya hyung akan memberi tahu kami melalui surat,"sambungnya.

Baru saja Seungcheol mau menjawab perkataan Soobin,sebuah teriakan cukup nyaring menyambut kedua telinganya.

Dengan senang hati ia melebarkan tangannya saat kedua adik perempuannya berlari memeluknya,"aigooo...adik adik oppa yang cantik ini masih berisik juga ternyata."

Ara memutar malas kedua bola matanya sembari melipat kedua tangannya,ia terlalu muak melihat kedua adiknya yang berpura-pura tidak tau kalau kakak tertuanya datang. Padahal Ara juga mengetahui kedatangan Seungcheol dari salah satu mereka,ia memilih menetap karena tidak ingin disangka yang aneh-aneh oleh yang lain.

Terlebih lagi,banyak pasang mata yang melihat mereka disana. Ara sebenarnya benci itu,tapi ia tidak bisa apa-apa selain menetap dan sedikit melemparkan senyuman saat adik-adik Seungcheol menatapnya.

"Kau sudah lihat,kan?"ucap Jake sembari mengemil kue kacang yang ia beli di cafetaria akademi,ia melihat Jay yang terus menatap ke bawah.

"Hey!" Jake menyenggolnya,Jay menoleh sekilas,"aku tidak peduli,lagipula dia terlihat tidak nyaman berada di dekat mereka."

"Lalu apa yang ingin kau lakukan? Mendekatinya?"

Jay menggeleng,"menyukainya bukan berarti aku harus memilikinya,kan? Lagipula mendapatkannya pun akan terlihat sulit karena sifatnya yang cuek,jutek dan juga dingin."

"Aku rasa tidak." Jake mengendikkan bahunya yang membuat Jay menatapnya,"tapi kau pernah bilang kalau dia memiliki sifat yang jahat."

"Aku belum menjelaskannya,maksudku sifatnya jahat hanya kepada orang-orang yang suka membuli kaum rendah dan si pembuli itu  juga berasal dari kaum rendah atau rakyat,jadi Ara dan si kembar akan memberikan mereka pelajaran."

THE BLOOD { Enhypen }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang