👑Happy Reading👑
Haneul tiba di dalam alam bawah sadar Arora,ia tidak mengira kalau alam bawah sadar Arora begitu menyeramkan dan juga dingin. Bahkan air yang berada di sana juga terasa dingin, Haneul melihatnya dengan hati-hati sambil menyebarkan kekuatannya.
"Apa kau anak dewa itu?"
Haneul langsung mendongak ketika mendengar suara seorang wanita, lebih terlihat seperti hantu karena wujud wanita itu transparan.
"A-aku bukan anak dewa."
"Tapi kau perempuan yang tertulis di buku dewa untuk menyelamatkan kami semua dari jeratan vampire hitam, sama seperti putriku, Ara."
Haneul terdiam saat wanita itu menyebut nama Ara sebagai putrinya. Ia mengamati sejenak wajah wanita cantik itu, batu permata di dahinya hampir sama dengan yang dimiliki Ara, lalu wajahnya mirip dengan Arora di saat tersenyum.
"Kau bisa mengikutiku," ucapnya membuyarkan lamunan Haneul lalu melangkah masuk ke dalam, Haneul menyusulnya setelah itu.
Ia mengikuti wanita itu sampai di sebuah kaca tebal yang menghalangi mereka, Haneul melihat seseorang tengah terbaring di dalam sana, dengan beberapa tali rantai mengikat sekujur tubuhnya.
"I-itu-"
"Hm... dia adalah putriku, Arora. Saudara kembar Ara yang memilih menjual jiwanya pada vampire hitam karena merasa kami tidak memberikan kasih sayang yang cukup untuknya."
Lalu, sebuah bayangan terbentuk yang membentuk sebuah dimana Arora membuka pintu aula dan menembak para prajurit dengan busur ketapel lalu menodongkan busur tersebut ke seorang pria yang menatapnya datar.
Bayangan itu menceritakan bagaimana Arora membantai seisi kerajaannya dan menghilang setelah hampir membunuh Seungcheol di hadapan banyak orang.
Haneul mengepalkan tangannya, peristiwa ini juga pernah ia lihat saat menggenggam tangan Jay. Dimana, ibunya juga hampir membunuh ayahnya karena berada di dalam pengaruh hasutan vampire hitam.
"Haneul...." Wanita itu berbalik, mengambil tangannya lalu memberikan sebuah liontin.
"Tolong selamatkan putriku dan katakan padanya, kalau aku dan juga ayahnya tidak pernah mengabaikan dirinya. Kami selalu berusaha menyayanginya namun ia selalu menjauh, jadi, aku titipkan liontin ku padamu. Tolong selamatkan putriku," ucapnya yang perlahan menghilang.
Haneul menggenggamnya erat, lalu memasukkan liontin itu ke dalam saku celananya. Ia kembali menatap kaca tebal yang berada di hadapannya, "Bagaimana aku bisa menghancurkan dinding setebal ini?"
Ia mulai mendobrak dan menendangnya, memukulnya dengan pedang lalu menggedor cukup kuat dinding tebal itu. Haneul menyerah, menyelamatkan seseorang tidak semudah yang ia bayangkan.
Lalu, ada sebuah cahaya yang membuatnya mendongak dan membulatkan matanya. Sebuah asap hitam baru saja keluar dari tubuhnya dan menuju ke atas, kemudian ada sebuah darah menetes ke tubuhnya.
BRUK!
Ia langsung menutup mulutnya saat melihat tubuh Ara yang lemas dengan beberapa luka di tubuhnya.
"Ara Eonni!! Eonni!!"
Ara mendengar teriakan Haneul yang berada di balik dinding kaca tersebut, pandangannya buram.
"H-Haneul...."
Lalu, bayangan hitam itu kembali mencekiknya yang membuat Ara mengeluarkan tenaganya untuk menahan serangan tersebut.
Ia memukul kembali dinding kaca itu dengan seluruh tenaganya. Tiba-tiba liontin pemberian Jay bercahaya, ia memegangnya dan liontin tersebut berubah menjadi pedang.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOOD { Enhypen }
FanfictionJay,putra mahkota berdarah vampire yang sama sekali tidak bisa membangkitkan kekuatan apapun dan memilih bersembunyi di balik tembok istana. Berbeda halnya dengan Sunghoon,kembar tak seiras dari Jay yang bahkan mewarisi seluruh kekuatan sang ayah. ...