Blood 1.19

193 24 6
                                    

👑Happy Reading👑

Setelah mengalahkan Heesung, Haneul kembali ke medan perang. Keadaan cukup kacau, terlihat beberapa dari mereka tewas. Ia kembali melayang dengan sayap putihnya saat mendengar teriakan pasukan dari musuh, ia mengibaskan kembali sayap besarnya dan menghempas para prajurit itu dengan mudah.

Ara menghampirinya. "Keadaan semakin kacau, mereka tidak ada habisnya. Tanah-tanah itu tidak ada habisnya."

"Kau terlihat kacau, apa kau habis melawan Heesung?" tanya nya yang melihat Haneul terlihat kacau, ia menjentikkan jarinya dan Haneul kembali bersih.

"Bagaimana kau tahu aku habis melawan Heesung?"

"Dino. Dia yang memberitahuku kalau Heesung membawamu, makanya aku menyuruhnya untuk menjagamu," Ara kembali menatapnya. "Sepertinya kau baik-baik saja," sambungnya.

"Sudah berbincangnya?"

Ara langsung melindungi Haneul saat Seokmin datang dan berada di belakang mereka, mata Ara memerah, perubahannya kembali mendominasi seperti semula.

"Apalagi yang kau mau, Lee Seokmin?!" sungut nya yang sudah siap meluncurkan kekuatannya kapan saja Seokmin mendekat.

"Hey! Ayolah, aku ingin menawarkanmu dan nona di belakang itu sesuatu. Aku tidak akan menyakitimu, cukup katakan kau mau apa tidak."

"Haneul, mundurlah."

Seokmin tertawa. "Kau tidak perlu menyuruh nona kecilmu itu mundur, aku menawarkan ini."

Haneul terkejut saat kalung ayahnya berada di tangan Seokmin, ia memajukan dirinya lalu mengambil kalung tersebut dari tangan Seokmin.

"Darimana kau mendapatkan kalung ini?" tanya Haneul menatap Seokmin yang menyeringai.

"Dari jasad seorang pria tua yang menghalangiku mendapatkan permata safir kuning itu."

Haneul menatapnya tajam, perubahan pada dirinya semakin besar. Ara panik saat ia merasakan kekuatan besar baru saja muncul dari dirinya, perubahan itu juga terjadi pada Jay. Matanya memerah dan pedang yang digenggamnya juga bersinar, ia menatap langit dan terlihat Haneul tengah mengeluarkan kekuatan besarnya.

"Kau membunuh ayahku?! Kau yang membunuhnya?!"

"Hey! hey! Santai saja, aku hanya ingin mengambil permata safir itu saja, tapi pria itu menghalangiku dengan kekuatannya."

"Kau. Membunuh ayahku, bajingan sialan!"

"Apa? Kau sebut aku apa?"

Tanpa berbicara panjang, Haneul langsung membangkitkan elemen tanahnya, ia meretakkan seluruh tanah dan membelahnya. Sehingga beberapa prajurit terjatuh, mata Haneul berubah dengan berbagai macam warna yang menandakan ia membangkitkan kekuatan besarnya, Seokmin memundurkan dirinya.

"Berapa banyak orang yang kau bunuh, Lee Seokmin? Kau membunuh ayahnya dan juga Arora, apa kau tahu apa yang sudah kau lakukan? Kau membangkitkan kekuatan dewa dalam dirinya!!" sungut Ara yang langsung menghampiri beberapa komandan prajurit untuk memundurkan pasukan mereka.

"Seungcheol-ah, kita harus mundur! Kita harus menyelamatkan semuanya sebelum terlambat." ucap Ara yang langsung dipahami oleh Seungcheol. Ia memberi kode pada penyihir untuk memundurkan pasukannya, saat itu juga Ara menyebar protection healingnya namun perisai itu pecah.

"Kekuatan ini terlalu besar," ucapnya yang kembali menyebarkan protection healingnya, tapi tetap tidak berhasil. Tubuhnya melemah saat merasakan kalau Haneul menyerap kekuatannya dan beberapa kekuatan yang lainnya, termasuk Sunoo, Jungwon dan juga Jay.

THE BLOOD { Enhypen }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang