Blood 1.1

1.3K 101 4
                                    

👑Happy Reading👑





BRAKKK

"Ya..Yang mulia—" seorang pelayan istana menghalangi jalan Jay yang ingin menghampiri sang ayah di dalam aula,"Minggir!!"

"maaf yang mulia,tapi Raja sedang—"

"aku tidak peduli." Jay mendorong jauh pelayan itu dan langsung memasuki aula istana yang di penuhi banyak orang,ia tak peduli itu. Yang ia pedulikan hanya bertemu dengan ayahnya sembari membawa surat di genggamannya kali ini,"Ayah!!"

"oh? Pangeran,ada apa?"

Jay melihat sekitar yang langsung di pahami oleh sang ayah,ia menyuruh beberapa orang itu untuk keluar lebih dulu,"berikan kami waktu sebentar. Aku akan memanggil kalian kembali setelah ini."

Tak lama setelah beberapa orang itu pergi,Jay menyodorkan sebuah surat ke sang ayah,"apa maksud semua ini? Aku sudah bilang kalau aku tidak mau masuk ke akademi manapun,kenapa ayah melakukannya?"

"pangeran,ini demi kebaikanmu."

"apa nya yang demi kebaikan,apa yang harus aku katakan kalau mereka tau aku tidak punya kekuatan."

"kau putraku,putra Raja Vampire yang paling ditakuti,kenapa kau harus takut dengan omongan mereka kalau kau punya kuasa yang lebih tinggi dari mereka?"

"apapun yang terjadi aku tetap tidak akan bisa berteman dengan mereka yang mempunyai kekuatan."

"hentikan omong kosongmu,Jay!! Kau bukan tidak memilikinya tapi memang belum waktunya kekuatanmu muncul."

Jay menghela nafas,"aku tidak mau...aku tidak suka masuk ke dalam akademi manapun walau hanya disuruh belajar etika,aku sudah menghabiskan waktu 12 tahunku belajar diistana ayah."

"apa kau tidak melihat saudara kembarmu?" Jay berdecak,ia tidak terlalu menyukai saudara kembarnya yang sedikit sombong itu.

"dia memiliki banyak teman dari berbagai kerajaan,kenapa kau tidak mau sepertinya?"

"aku dan Sunghoon berbeda ayah!! Dia memiliki semua kekuatan darimu,sedangkan aku tidak. Dia juga gampang bersosialisasi karena memiliki kepercayaan yang tinggi tidak seperti diriku."

"tapi kau bisa mengikuti jejak saudara kembarmu kalau kau mencoba buka pikiranmu terhadap dunia luar."

Jay lagi-lagi berdecak,"aku benci dunia luar. Dunia yang melenyapkan ibuku,apa gunanya aku mengenal mereka."

Sang ayah mendekati Jay yang tengah menatap ke luar jendela,menepuk bahu putranya dengan pelan,"aku tahu kau membenci dunia luar karena ibumu,tapi percayalah. Ia tidak akan mau melihatmu seperti ini,kau anak yang ceria,sama seperti saudaramu. Tapi kau menutup diri karena merasa bersalah,ingat Jay,kau tidak bersalah. Ibu mu menyelamatkanmu karena ia tau kau punya potensi untuk menjadi penerus kerajaan selanjutnya,begitupun dengan Sunghoon."

Jay terdiam saat sang ayah merangkul bahunya,"masuk saja ke akademi bersama saudaramu..dia akan membantumu disana,jangan takut. Ada Heesung juga yang akan menjagamu,bertemanlah dengan baik disana."

Tanpa menjawab,Jay hanya mengangguk untuk memberikan jawaban yang puas kepada sang ayah. Setelah itu,Jay memilih pergi ke perpustakaan istana untuk merenungkan dirinya,ia menatap langit-langit perpustakaan sembari menghela nafas,"aku merindukanmu ibu...."

Ceklek

Jay menoleh lalu memasang muka datarnya saat Sunghoon memasuki ruangan itu,"oh? Kau disini?"

"memangnya mau dimana lagi selain di tempat ini..."

Sunghoon menghela nafas,ia tidak tau kenapa Jay jadi seperti ini setelah sang ibu tiada. Jay seakan menjauhi nya,padahal ia mencoba mendekat untuk menghiburnya tapi Jay selalu memandang lain tentang dirinya.

THE BLOOD { Enhypen }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang