👑Happy Reading👑
"nona sudah datang rupanya..."
"ada apa? apa ayahanda mencariku?"tanya Haneul yang membiarkan para pelayan membuka mantel tebalnya,"yang mulia tadi sempat mencari nona,tapi pangeran memberi tahu kalau nona sedang pergi ke ibukota untuk membeli beberapa keperluan yang akan di bawa ke akademi besok."
"kau sudah pulang sayang?" Haneul menoleh dan langsung berlari memeluk sang ibu yang menyambutnya,"ibuu..."
"kau ini darimana saja,hampir saja ayahmu menyuruh beberapa pasukan untuk mencarimu. Tapi kakak mu bilang kalau kau sedang pergi ke ibukota untuk membeli beberapa gaun dan perhiasan,jadi ayahmu bisa sedikit tenang."
"ibu...aku lapar,"rengek Haneul yang membuat sang ibu gemas lalu mencubit hidungnya,"kau ini...padahal umurmu sudah 15 tahun. Kenapa kau masih menggemaskan sih?"
"Haneul kan anak ibu,anak ibu tidak ada yang tidak menggemaskan kecuali Jake oppa."
"kau membicarakanku anak kecil?" Haneul mengerucutkan bibirnya begitu mendengar suara berat khas sang kakak,pemuda itu muncul dengan mata merahnya dari pembatas lantai,"lihat...oppa selalu melakukan hal itu kepadaku."
"kau darimana saja..kenapa malam sekali pulangnya?" Jake turun menggunakan kekuatannya."bukan urusan oppa,lagipula aku tidak pulang larut,ini masih jam 7 malam dan juga ini masih sore."
"tch,untuk anak kecil sepertimu ini adalah malam dan juga—"
"blablabla...aku tahu oppa,besok aku akan mulai masuk akademi keputrian bersamamu."
"ibu..aku lapar,"rengek Haneul yang membuat sang ibu tersenyum,"kalau begitu kita sekalian makan malam saja,setelah itu kau harus mengepak barang-barang yang akan kau bawa ke akademi."
"aku sudah menyiapkan semuanya,tinggal menunggu pesetujuan ayah mengenai beasiswa yang aku inginkan kemaren siang."
"kenapa kau begitu menginginkan beasiswa itu? keluarga kita mampu membayarnya untukmu dan juga oppamu."
"ayo kita makan malam bersama ,ayahmu akan marah kalau kau belum makan,kau juga bisa sakit kalau tidak makan,"sambung sang ibu yang kemudina mengajak Haneul,"ayok Jake,kau juga tidak boleh melewatkan makan malam kali ini."
Jake mengangguk,"aku akan menyusul."
*
Haneul menoleh saat seseorang membuka pintu kamarnya,"oh? Oppa." Ia menutup buku pelajarannya,"ada apa?"
"sedang apa? oppa bawakan sedikit cemilan untukmu,"ucap Jake meletakkan nampan berisi cemilan dan minuman yang masih beruap.
"minumlah air madunya selagi hangat,setelah itu pergilah tidur untuk istirahat. Besok kita akan berangkat lebih awal,"ucap Jake,Haneul menoleh,"kenapa begitu cepat?"
"besok,semua yang bersekolah di akademi akan kembali dan juga aka nada sambutan anak-anak baru sepertimu dan juga Reni. Jadi kau tidak boleh telat,mengerti?"
Haneul mengangguk,"apa aku akan di tempatkan di asrama yang berbeda dengan oppa?"
Jake menoleh,"kau mau bersamaku? Kenapa? Tumben sekali."
Perempuan itu menghela nafas,"hanya untuk beberapa bulan pertama saja,sampai aku terbiasa dengan lingkungan akademi. Apalagi,didalamnya banyak para putri dari berbagai negeri dan juga anak pejabat yang lain."
"kau takut?" Haneul mengangguk pelan yang langsung membuat Jake bangkit dan menyentil dahinya pelan,"aw oppa,sakit..."
"siapa bilang sentilanku tidak sakit?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BLOOD { Enhypen }
FanfictionJay,putra mahkota berdarah vampire yang sama sekali tidak bisa membangkitkan kekuatan apapun dan memilih bersembunyi di balik tembok istana. Berbeda halnya dengan Sunghoon,kembar tak seiras dari Jay yang bahkan mewarisi seluruh kekuatan sang ayah. ...