Selamat berimajinasi
-
-
-
"
Jika suatu saat tiba-tiba aku menghilang, tolong. Jangan pernah mencariku"
~Na Jaemin~"Kak Lucas!!"
"Kak... Kak Lucas bangun"
Soo min menepuk-nepuk pipi kakaknya itu yang masih memejamkan mata.
"Kak Lucas..."
Tanpa pikir panjang, gadis itu berdiri dan meraih kerah baju hitam yang tengah di pakai kakaknya. Dia menariknya sampai ujung tempat tidur
Sebenarnya Lucas tidak benar-benar pingsan. Itu hanya akal-akalan dia saja
Soo min berjongkok, menyandarkan tubuh berat itu ke pinggiran tempat tidur. Diraihnya kedua bahu Lucas dan,
"KAKAK!!!"
"BANGUN ABWANG MINMIN LAPER"
"LACASEU"
"HEYOOOO"
Sang adik mengguncang tubuh kakaknya dengan kuat. Sampai orang itu pusing,
Salah siapa pura-pura pingsan.
Lucas memandang Soo min yang masih memegang kedua bahunya. Dia cukup pusing jadi, dia memegang kepalanya. Lalu,
"LET'S GO..."
"LET'S GO..."
Teriak kedua kakak beradik itu bersamaan. Keduanya sudah seperti orang demo saja
Mereka berlarian menuju lantai bawah dan didapatinya Irene yang terpaku di ambang pintu, melihat kelakuan mereka berdua.
Keduanya lantas menghentikan langkahnya tepat di depan ibunya.
"Kalian ini, jangan gitu. Nanti jatoh gimana"
Ucap sang ibu, langkahnya lalu bergerak menuju dapur diikuti kedua anaknya.
"Maaf Bun" ucap keduanya bersamaan dengan nada agak menyesal. Mereka saling mendorong badan satu sama lain.
Lalu Lucas kesal dan memilih pergi ke ruang televisi
"Bunda dari mana?" Tanya Soo min, mengikuti arah gerak ibunya yang berjalan kesana kemari. Mengambil beberapa bahan masakan
"Dari butik... Minmin kapan pulang" tanya ibu rumah tangga itu masih dengan pakaian formalnya.
Dia tidak mengganti bajunya dan memakai celemek. Ini sudah hampir waktunya bagi suaminya untuk pulang. Wanita yang belum terlalu tua itu harus menyiapkan makan malam terlebih dahulu. Lalu setelahnya, dia akan mandi
Sebenarnya mereka tinggal mempekerjakan orang untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga mereka.
Tapi yang terjadi, semua anggota keluarganya malah tidak mau memakan masakan yang tidak dibuat oleh Irene.
Mereka bilang, rasanya jauh sangat berbeda jika bukan wanita itu yang memasak.
Menyiapkan beberapa bahan masakan, wanita itu menghentikan kegiatannya ketika dia memegang satu butir telur. Dia meletakkannya kembali ke dalam tempat telur yang di dalamnya berisi tiga butir saja.
"Minmin... Bunda tadi lupa mau belanja. Kamu bisa tolong nggak?"
Soo min yang sedang menggigit apel merah, dia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Na jaemin [End]
Hayran KurguHanya sebuah coretan kecil dari seseorang yang hatinya hampir karam. :70221 Cerita ini sudah end