Selamat berimajinasi
-
-
-
"Aku tidak sekuat itu, tapi aku benci terlihat lemah"
~Na Jaemin~Hari berikutnya, Soo min tidak dapat menemukan Jaemin di manapun. Dia mencari ke setiap sudut kampusnya, tapi tidak menemukan anak itu barang satu jengkal pun.
Aneh, mengapa dia memikirkan dia dan mencarinya. Bukankah tidak masalah jika Jaemin tidak pergi ke kampus. Lagipula itu haknya kan?
Tapi jika sehari saja tidak melihat pria itu, Soo min sedikit khawatir. Bukannya apa, tapi dia takut jika anak itu sampai sakit lagi mengingat kejadian beberapa hari lalu sejak dia pertama kali bertemu dengannya.
Mengecek ponselnya, Soo min melihat room chat nya dengan Jaemin. Masih sama, dia mengirim satu pesan namun masih belum ada jawaban
Seoteok🙂
Hai Nana
Itu saja. Tapi tidak ada balasan. Apa dia sibuk sampai tidak mengecek ponselnya.
Sempat terdiam beberapa saat, dia lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.
Soo min menyusuri koridor yang sedikit ramai oleh beberapa mahasiswa. Tapi di mana Winter, sejak pagi tadi dia hanya menjumpainya di kelas, lalu dia bilang akan ke toilet dan...
Baiklah, Soo min ingat Winter akan menemui kekasihnya. Dia jadi sendirian seperti ini sekarang. Memang dia tidak mempunyai sahabat selain Winter. Yang lainnya dia tidak terlalu mengenal jadi, lebih baik jika dia sendirian saja.
Kali ini Soo min memakai dress putih selutut, yang dipadukan dengan Coat berwarna hitam dan membiarkan rambut panjangnya tergerai. Dia suka warna putih jadi dia menambahkan penjepit rambut berwarna senada berbentuk bunga Lily.
Dia ingin pergi ke kantin, perutnya sudah minta diisi.
"Soo min"
Mendengar itu, Soo min melirik ke bahu kirinya. Ada tangan yang ada di sana. Dia lalu menoleh ke arah kanan, lalu menatap orang di sebelahnya dengan tajam
"Lepasin"
Gadis itu menyingkirkan tangan itu dari bahunya. Itu sangat mengganggu menurutnya
Sosok di sebelahnya menghela napas, "Benci banget ya lo sama gue"
Soo min memutar bola matanya malas, sedikit terganggu dengan pria di sebelahnya.
"Setelah semua kelakuan lo dan beberapa hari lalu nindas Jaemin?"
"Lo juga seneng kan?"
"Felix!" Potongnya cepat, membuat pria di sebelahnya tampak terkejut.
"Gue tekankan lagi. Kalau sampai gue lihat lo dan Hyunjin gangguin Jaemin lagi, gue nggak akan maafin Lo"
Felix menghela napas, dia tampak sangat tidak suka mendengar Soo min mengatakan hal demikian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Na jaemin [End]
FanfictionHanya sebuah coretan kecil dari seseorang yang hatinya hampir karam. :70221 Cerita ini sudah end