Selamat berimajinasi
-
-
-
Bugh..."Hah..."
Gadis itu terjungkal ke belakang ketika dirinya menubruk seseorang. Salahkan dirinya yang terlalu antusias akan pergi berjalan-jalan.
Tak hanya merasakan sakit, dia juga merasakan kepalanya yang cukup pening.
"Hati-hati lah...kan jadi jatuh gini" ucap pria jangkung di depannya. Dia mengulurkan tangannya, hendak membantunya berdiri.
"Maaf deh..." Jawabnya, berdiri dengan bantuan kakaknya.
Itu Winwin. Dia baru pulang bekerja. Terlihat dari tangannya yang memegang sebuah tas.
Sang kakak lalu tersenyum, "Mau kemana?" Tanyanya lagi, lalu melongok ke arah Lucas yang tengah terkikik menahan tawa.
"Jalan-jalan. Bukannya udah gue chat tadi" Lucas menjawab. Dia lalu mensejajarkan posisinya di dekat Winwin.
Pria itu menaikkan kedua alisnya. Lalu tangannya bergerak mengambil sesuatu di saku jasnya. Dia menganga,
"Aku tidak sempat membuka pesan"
Memilih diam, Lucas akhirnya berjalan ke arah pintu.
"Kalo mo ikut gue tunggu di mobil"
Soo min mengangguk ke arah Winwin, lalu gadis itu melambai ke arah sang kakak.
~~^^~~
"Terima kasih..."
Pria itu tersenyum manis ke arah seorang nenek tua yang berada di depannya.
Dia baru saja memberi segepok uang kepada wanita tua itu.
"Jangan lupa makan. Aku hanya bisa memberi ini" ucap pria itu, dengan nada berat khasnya.
Sang nenek tersenyum, "Siapa namamu nak?" Tanyanya, terdengar agak lemah.
"Na Jaemin..."
Mengangguk kemudian, sang nenek mengambil sesuatu dari saku baju lusuh yang dia kenakan.
"Kemarikan tanganmu..."
Sempat mengerjap, jaemin lalu mengulurkan tangan kanannya.
Tujuh kelopak bunga
Jaemin menatap nenek itu, dia menyunggingkan senyuman kepadanya.
"Jangan pernah mencoba untuk merubah takdir"
Mendengar perkataan demikian, membuat jaemin tertegun. Dia sempat melebarkan bola matanya. Lalu, pandangannya tertuju pada kelopak bunga yang dia tidak yakin itu jenis bunga apa.
Warnanya hitam, dan bentuknya mirip kelopak bunga tulip tapi agak lebih kecil.
"Apa yang nenek maks..." Jaemin menegakkan kepalanya.
"Nenek?"
Pria itu meneliti sekitar, tidak ada siapapun di sana. Jalannya tampak lengang, dengan beberapa lampu jalan dan kelopak bunga sakura yang berjatuhan.
Menurunkan pandangannya, jaemin membuka tangan kanannya yang masih merasakan sesuatu ada di dalam sana.
Kelopak bunganya menghilang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Na jaemin [End]
FanfictionHanya sebuah coretan kecil dari seseorang yang hatinya hampir karam. :70221 Cerita ini sudah end