Selamat berimajinasi
-
-
-
"Akankah pendosa mendapat apa yang mereka inginkan?"
Hari ini adalah hari yang menyenangkan, atau membosankan untuk Soo min. Semua orang di keluarganya tidak ada yang berada di rumah. Ayahnya, jaehyun sedang melakuka perjalanan bisnis ke Kanada. Kedua kakaknya sedang berada di kantor dan ibunya, dia sedang arisan.
Kali ini, soo min sedang duduk sendirian sembari menikmati secangkir kopi dan membaca buku di balkon kamarnya. Dia memakai dress yang biasa dia kenakan. Benar, putih. Dia memadukannya dengan coat berwarna biru terang dan mebiarkan rambut hitamnya tergerai. Sudah hampir tiga jam lamanya dia tidak melakukan apapun. Dia merasa kebosanan,
Tapi tunggu, kau mungkin tidak akan mati kebosanan jika berada di dalam rumah itu. Misal, soo min bisa pergi ke belakang rumahnya yang di sana terdapat sebuah danau dan taman di pinggirannya. Dia bisa merawat tanaman atau sekadar duduk saja di taman itu.
Atau, pergi ke samping rumahnya yang terdapat lapangan golf di sana. Dia bisa memainkan itu. Tapi tidak, bermain golf sendirian tidaklah menyenangkan.
Mengenyahkan semua itu, soo min memilih berjalan menuju ke arah pintu. Dia hendak pergi ke lantai bawah. Soo min membuka pintu, lalu menutupnya kembali. Kali ini dia berjalan ke arah tangga. Benar-benar berjalan dan tidak menggunakan hoverboard seperti biasanya.
Dia tidak ingin perkataan kakaknya dan Jaemin beberapa hari lalu terbukti. Kau tahu, ehm... mengenai berat badan.
Sesampainya di lantai satu, soo min sempat meneliti sekitar sebelum akhirnya dia pergi ke sebuah ruangan yang terdapat di dekat kamar mandi. letaknya tidak jauh dari dapur.
Tangannya bergerak perlahan, membuka pintu berwarna hitam dengan ukiran yang cukup rumit. Sebuah ukiran berbentuk hewan dan tumbuhan. Kemudian, dia memasuki ruangan yang cukup lengang yang berisi sejumlah penghargaan yang di peroleh seluruh anggota keluarga Baek termasuk dirinya.
Sempat memandangi sejumlah penghargaan itu, soo min lalu melanjutkan perjalanannnya kembali ke sebuah pintu yang berada di sisi kanan ruangan. Perlahan, tangannya meraih kenop pintu dengan ukiran sama persis dengan yang tadi.
Ketika pintu itu di buka, tatapannya langsung di suguhi dengan sebuah tangga lurus dengan penerangan temaram. Rasanya sudah lama sekali dia tidak pergi ke tempat ini.
Kakinya menapaki satu persatu tangga itu. Sampai di anak tangga paling akhir, terdapat sebuah pintu lagi yang menghubungkan ruangan selanjutnya.
Soo min membukanya, itu adalah ruang bawah tanah milik keluarga Baek. Ruangannya cukup besar. Itu awalnya digunakan sebagai tempat menyimpan barang lama dan tidak terpakai. Tapi semenjak Jaemin mendirikan sebuah perusahaan game, soo min jadi semakin tertarik akan hal itu.
Dia mengubah tempat yang semulanya lengang, menjadi cukup terang dan sangat bersih. Di sisi kanan dan kirinya terdapat sepuluh set komputer yang di masing-masing kursinya terdapat tiga buah monitor.
Di tengahnya terdapat sebuah sofa dan satu meja billiard. Dia sangat jarang menggunaka ruangan ini karena kesibukannya. Tapi tunggu, kapan gadis itu sibuk. Dia hanya mengikuti Jaemin kemanapun dan berjalan-jalan bersama kedua kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Na jaemin [End]
FanfictionHanya sebuah coretan kecil dari seseorang yang hatinya hampir karam. :70221 Cerita ini sudah end