Selamat berimajinasi
-
-
-
'Bagaimana rasanya jika kau sangat menginginkan bulan dan bintang di siang hari?. Ternyata sangat sulit dan menyakitkan ketika, kau tidak bisa melihat sesuatu yang tidak ditakdirkan saat kau menginginkannya'
'Aku bermimpi...'
'Ini tidak terjadi begitu saja tapi...'
'Saat pertama kali bertemu denganmu, semua hal yang sebelumnya terdengar tabu. Kian menjadi sebuah kisah yang manis untuk di dengar'
'Hal yang aku pikir akan menjadi membosankan, ternyata tidak'
'Setelah kembali ku temukan rasa itu, perlahan rasa sakit kembali muncul'
'Aku bermimpi...'
'Tentang kita yang di persatukan oleh Waktu dan Takdir'
'Takdir yang membuatku terjerembab bahwa kenyataannya, aku dan kamu tidak akan pernah bisa di persatukan'
'Kita dalam dunia yang sama. Tapi, waktu terkadang bertabrakan dengan apa yang di inginkan'
'Aku bermimpi..."
'Jika saja satu hari saja aku bisa bertemu dengan kamu. Maka aku akan terus meminta kepada Tuhan agar membuat kamu ada di sampingku sampai surga mempertemukan kita kembali'
'Aku terus berlari. Mengejar sesuatu yang bahkan aku sendiri arah dan tujuanku ke mana'
'Aku bermimpi..'
'Aku ingin, merubah semuanya agar aku bisa terus bersamamu'
Piiiiiiip...
Gadis itu mematikan jam digital yang berada di atas nakas. Dia mengucek matanya, lalu bangun dan berjalan ke arah kamar mandi.
Dia kemudian melihat ke arah cermin, lalu tangannya meraih sikat dan pasta gigi yang berada di sana. Setelahnya, perlahan dia menggosok giginya, dengan mata yang seakan enggan untuk terbuka.
Pikirannya mencoba mengingat kejadian-kejadian yang sudah dia alami selama ini. Rasanya, tidak ada satupun yang terlintas di dalam otaknya. Dia seolah merasa semua ingatannya telah menghilang. Dia merasa, kekosongan selalu hadir di dalam sana. Di dalam hatinya,
Selesai menggosok giginya, gadis itu lalu membasuh tubuhnya yang lengket karena udaranya cukup panas. Hari ini adalah pertama kalinya dia akan menemui kembali orang yang selalu mengganggu pikirannya.
Dia bergegas menyelesaikan mandinya, mengeringkan rambut, dan memakai pakaiannya. Kali ini dia mengenakan dress merah terang selutut dengan aksen seperti hanbok. Gadis itu juga membiarkan rambut panjangnya tergerai.
Sempat melihat ke arah cermin, gadis itu lalu berjalan dan memakai sepatu berwarna senada dengan dress yang dia pakai. Dia juga mengambil tas hitam dan memasukkan beberapa barang bawaannya.
Berjalan ke lantai bawah, gadis itu kali ini memilih berjalan dan melewati tangga. Di dapatinya seluruh anggota keluarganya tengah berbincang di ruang tamu. Dia masih terus berjalan tanpa menoleh ke arah semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why? | Na jaemin [End]
FanfictionHanya sebuah coretan kecil dari seseorang yang hatinya hampir karam. :70221 Cerita ini sudah end