18.Destiny?

21 3 0
                                    

Selamat Berimajinasi


-


-


-



   Pria yang memakai turtle neck putih dan coat berwarna abu itu keluar dari ruangan. Di ambilnya benda pipih berwarna hitam yang berada di sakunya. Dia hendak menghubungi seseorang,

"Bunda ke sini sekarang bisa nggak?. Ada yang mau Lucas omongin"

"..."

"Iye. Minmin masih di sini. Noh lagi makan cilok"

Sementara itu, gadis yang tengah memakan odeng, dengan cepat menelan sisa makanan yang ada di mulutnya.

Dia membuka mulut, "Bukan cilok abwang... ini odeng"

"..."

"Iye. Tadi Lucas yang beliin. Abisnya cerewet bet dah tuh anak orang"

"..."

"Iye deh. Adiknya Lucas yang sangat gemoy kek uler keket"

Mengatakan hal itu, membuat Soo min berdiri dan dengan refleks memukul lengan sang kakak. Dia mengambil ponsel dari tangan Lucas.

"BUNDA CEPETAN KE SINI MINMIN NGGAK BETAH DI GANGGUIN MULU SAMA KAK LUCAS"

Setelah mengatakan hal itu, soo min menyerahkan ponselnya kembali. Dia kembali duduk, menikmati sisa odengnya yang masih hangat.

"Bagi-bagi napa"

Lucas menyerobot makanan yang berada di tangan Soo min. Dia menoleh ke arah sang adik, yang menatapnya begitu kesal.

"Kok gitu sih bwang"

Sang adik kembali mengambil makanan itu kembali. Sampai akhirnya, kedua orang itu saling berebut makanan tanpa mempedulikan sekitar.

"Balikin. Kak Lucas beli lagi"

"Nggak mau. You think jalan dari top ke bottom nggak capek pa?"

"Lah kok ngomongnya jadi kek kak mark gitu"

"Susugu wlek. Lah you ngapain komen about my hidup"

"I nggak understand lah... minmin hungry. Please balikin My odeng"

"Nope, never. This makanan Lucas yang have"

"Kok gitu sih. Give me back my odeng abwang. Minmin so lapar you know?"

"Calm down sis. We papa sedang sleep"

"Ya maka from it. I speak sama bunda baru tau rasa loh"

"Sok atuh, ngadu sama bunda. You kan bisa di beliin lagi"

"Yah kok gitu. You know what i do brother. nanti i'm crying kenceng nih"

"SHUT UP!!! gimana kalau adil kita turun ke bawah sama-sama" Lucas mengusulkan hal demikian. Sang adik sempat berpikir sejenak. lalu tangannya mengambil benda pipih yang berada di saku dress yang dia kenakan.

Kali ini dia memakai dress navy, bukan putih seperti biasanya. Ternyata membosankan juga memakai sesuatu dengan warna yang sama setiap harinya.

"Ngapain capek-capek ke bawah kalo bisa pesen lewat hape. Iya nggak?" Tanya gadis itu menyenggol perut sang kakak.

Why? | Na jaemin [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang