-Prolog

14.4K 1.1K 32
                                    


  Dibawah sinar bulan yang indah, ditepi jurang sana, seorang wanita berjubah abu-abu dengan sorban yang menutupi wajahnya, sedang kewalahan melawan para kelompok Nirma . Para kelompok pemberontak kerajaan yang berada ditengah hutan. Kelompok yang sangat ditakuti oleh para warga kerajaan.

   Slebb

  "AKHH!"

  Anak panah yang diarahkan wanita itu tepat mengenai dada salah satu pengikut Nirma . Sekitar ada 10 orang yang sedang menyerang putri dari kerajaan Calaska itu.

  "Kurang hajar!" gumam pria tua yang terdapat bekas luka pedang dimatanya, sepertinya pria itu adalah ketua dari kelompok Nirma.

  Lalu pria itu berlari sembari mengangkat pedangnya mengarah pada wanita berjubah abu itu.

  Sang wanita tersenyum licik dibalik sorbannya. Ia segera mengarahkan anak panahnya kepada ketua Nirma itu yang sedang berlari menuju dirinya.

  Slebbb

Yap. Tepat sasaran . Pria itu terjatuh meringis memegangi pahanya yang terhunus anak panah dari sang putri. Sang Putri mengepalkan tangannya senang merasa menang.

  Terlalu bangga pada kemenangan yang sementara, wanita itu tidak sadar, bahwa ada seseorang yang mengarahkan anak panah padanya.

Slebb

  Anak panah itu tepat mengenai lengan atasnya. Wanita itu meringis kesakitan, ia mencabut paksa anak panah yang menancab sempurna dilengannya.

" akhh! "

  Wanita itu telah memberikan celah bagi kelompok Nirma untuk menyerangnya. Ketua Nirma yang tidak mau kehilangan kesempatan emasnya, berdiri dan berlari cepat dengan pedang yang ia bawa ditangannya.

  Wanita bersorban itu kaget, ia buru-buru mengambil anak panahnya, namun anak panah yang diarahkan pada ketua Nirma tadi adalah yang terakhir. Ia sedikit panik .

  Namun dengan cepat wanita itu mengeluarkan pedangnya dan bersiap menerima serangan ketua Nirma itu .

" HAAAA" pria dengan bekas luka dimatanya itu mengangkat pedangnya dihadapan sang Putri dengan amarah.

   Traaang!!

Dua pedang saling beradu, wanita itu membuat benteng dari pedangnya agar tidak terkena tebasan pedang ketua Nirma.

"Kau telah masuk kedalam kandang kami tuan putri!" pria itu melangkah membuat si wanita mundur beberapa langkah .

  Sang Putri menahan rasa sakit dilengannya, sepertinya ujung anak panah itu diberi racun, sehingga dirinya merasa pusing.

  Ia menggeleng tatapannya tajam menatap pria dihadapannya. Niat ingin kabur dari perjodohannya dengan pangeran yang sangat ia benci, namun kini sang putri malah terjebak dalam masalah sebesar ini. Seorang diri.

"Aku tidak bermaksud menggangu kalian!" ucapnya.

  Langkah pria itu terus maju membuat sang putri terus mundur menuju jurang yang sangat curam, kekuatan pedang siketua Nirma itu benar-benar kuat, ia tidak kuat lagi menahannya.

"Aku tau. Tapi kebetulan aku sangat benci pada anggota kerajaan, jadi aku akan membunuh putri raja yang satu ini. Mungkin aku akan merasa puas setelah..."

  Ketua Nirma itu menghentikan perkataannya lalu tersenyum licik pada wanita dihadapannya.

  Wajah putri mulai panik, pria ini dapat mengenali dirinya walaupun ia memakai penutup wajah.

  Pria itu terus mendorong pedangnya membuat sang putri kewalahan menahannya, ia sudah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pria kejam ini. Putri Raja itu menutup matanya perlahan, langkahnya semakin mundur mengikis jarak antara dirinya dan jurang yang sangat curam.

"Mendorongmu dari sini!" teriaknya.

Pria itu melempar pedangnya, lalu mundur beberapa langkah dan menendang perut sang putri dengan kencang.

  Putri terkeut, ia mencari pegangan namun nihil tidak ada dahan satupun untuk ia jadikan pegangan. Putri raja itu terpeleset dan terjatuh kedalam jurang. Tubuhnya terjun bebas. Dilihat diatas sana pria yang mendorongnya merentangkan tangan kemenangan sembari tertawa jahat bersama para pengikutnya.

  Jantungnya seperti berhenti berdetak , tidak ada celah untuk ia bernafas, tubuhnya seperti mati rasa. Ia pasrah, ajal sudah ada didepan matanya. Tiba-tiba terbayang wajah ayahnya, yang selalu menasehati dirinya, yang selalu melarang apapun yang ia sentuh dan ia lakukan.

"Hamba meminta maaf yang mulia, hamba akan menyusul ibunda sekarang, selamat tinggal ayah , aku menyayangimu , jaga dirimu baik-baik."

  Ia kembali memejamkan matanya dan merentangkan tangannya siap menerima takdir. Entah apa yang menunggu dirinya didasar jurang sana. Mungkin bebatuan besar atau hutan lebat. Apapun itu ia berharap mayatnya nanti akan ditemukan oleh seseorang yang baik hati.

Byuuuuurrrrr!


---------------------C A S S A B E L L A----------------------

 

HALLO BESTIE>.< 

 Makasi udah mau baca cerita aku hihii, jangan cuman mampir yaaa harus baca sampe akhir! Lets go kita next....

CASSABELLA { jiwa yang tertukar }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang