Episode|2

8.2K 848 46
                                    

***

   Prangg!!

  Aku membanting cermin itu asal. Terkejut saat melihat wajahku yang berbeda. Mustahil, mustahil sekali, ini pasti hanya mimpi.

  "Katakan ini hanya mimpi!cepat katakan!" aku menarik-narik pakaian pria yang ada disampingku dengan kasar.

  "Astagfirullah Bella udah atuh udah, nyeri kaciwit iyeu lengeun aing!" ( astagfirullah Bella udah dong udah, sakit kecubit ini tangan aku!) pria itu protes kepadaku dengan bahasa yang tidak aku mengerti. Tidak terlihat kejantanan dalam diri pria itu, tadi aku sempat berpikir bahwa orang ini adalah wanita yang menjelma menjadi pria karena gaya bicaranya yang lemah gemulay.

  "Bella hiks kamu kenapa sih, Nak!" Ibu tua itu kembali menangis sembari menatapku sendu.

  Aku menatap Ibu tua itu kesal, tidak suka dipanggil dengan sebutan itu. Tapi sudahlah wajah lugu ini memang pantas disebut "Nak" .

Pria berjubah putih tadi berdehem, membuat semua orang menatapnya, termasuk aku.

  "Nak, bisakah kamu memberitahu kami siapa dirimu yang sebenarnya" ucapnya.

Aku menatap bingung pria itu. Namun aku akan menjelaskan siapa diriku yang sebenarnya.

  "Baiklah" ucapku sembari mengangguk lalu membenarkan posisi dudukku.

   Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya. "Namaku Cassandra Morigane, putri dari kerajaan Calaska. Usiaku 20 tahun. Aku memiliki sahabat yang bernama Pharash dia seekor kuda jantan yang pemberani, hobiku memanah. Aku kabur dari istana karena ayah akan menjodohkan diriku dengan pangeran yang sangat aku benci. Tetapi aku malah berada ditempat aneh ini." jelasku tanpa memberikan jeda disetiap katanya.

   Perkataanku tadi membuat orang-orang dihadapanku ini membuka mulutnya lebar, sembari menatapku tak percaya. Mungkin mereka kagum dengan diriku. Aku memasang wajah sombong sembari memainkan lidahku didalam mulut merasa hebat.

  "HUAAAAA BELLA!" tiba-tiba pria pemilik bahasa aneh itu menangis histeris dan beranjak memelukku, aku kaget lalu memundurkan posisi dudukku menjauhi pria itu.

   "Jangan mendekat orang asing!" ucapku sembari menunjuk pria itu. Benar-benar aneh pria yang satu ini, tidak ada kesan gagah dalam dirinya .

Pergerakkan pria itu terhenti lalu memegangi dadanya dengan ekspresi seperti tersakiti.

   "Bella? Te inget ka Aing? Ieu Hilman Bel Hilman!" ( Bella? Gak inget ke aku? Ini Hilman Bel Hilman!) ucapnya sembari memukul-mukul dadanya kesal.

Aku menatap pria itu geli lalu memutar bola mataku malas.

   "Dengar! Sudah kubilang, aku tidak mengenal siapa itu Bella ataupun orang-orang yang ada disini! Aku tidak mengenal kalian!" ucapku jujur dengan kesal.

   "Bu sepertinya Nak Bella ini telah kehilangan ingatannya." ucap pria berjubah putih itu tiba-tiba kepada ibu tua.

Setelah mendengar perkataan pria tadi ibu itu kembali mengeluarkan air matanya. Lalu mengangguk pasrah.

   Pria berjubah putih tadi berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu diujung ruangan ini bersama wanita yang berpakaian serba putih tadi. Tetapi langkahnya terhenti dan berbalik menatap ibu tua itu lagi.

  "Bella sudah pulih total jadi dia sudah dibolehkan pulang hari ini." ucapnya lalu kembali berjalan keluar. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.


______

     Kini diruangan ini hanya tinggal menyisakan 3 wanita dan 1 pria..setengah wanita mungkin. Aku terdiam berpikir, apakah aku benar-benar bertukar jiwa dengan gadis ini? Lalu kemana perginya jiwa asli gadis yang bernama Bella ini .

   Orang-orang yang ada diruangan ini pun terdiam dengan pikirannya masing-masing. Wanita tua itu masih terus terisak menangis. Dua orang gadis yang berada dikedua sisinya berusaha menenangkan tangis ibu itu.

   Apakah dua orang gadis itu adalah sahabat Si Bella ini?Dan pria ini? Tidak, tidak mungkin kekasih kan. Mungkin dia sahabatnya juga.

Aku menatap pria yang menyebut dirinya Hilman itu yang sedang menunduk sedih.

  "Kau sahabatku?" tanyaku , Hilman mendongkakan kepalanya lalu mengangguk lemah. Aku beralih menatap gadis yang ada disamping kiri wanita tua itu.

   "Siapa nama mu?" tanyaku.

  Gadis itu tersenyum ragu, "a-aku Pinka, Bel." ucapnya terbata-bata seperti takut kepadaku.

Aku mengangguk dan beralih menatap gadis satunya lagi yang ada disamping kanan.

   "Gue Ariana."

  Baru saja aku akan membuka mulutku untuk bertanya namun gadis itu sudah memperkenalkan dirinya terlebih dahulu .

   Aku kembali mengangguk dan menatap wanita tua yang berada ditengah, wanita tua itu mendongkakkan kepalanya menatapku .

   "Yaa yaa kau adalah ibuku kan?" tebakku. Pastinya ia adalah ibu gadis ini.

Lalu ibu tua itu mengangguk sembari tersenyum paksa.

   Aku menghela nafas gusar lalu menatap lamat wajah-wajah itu. Akanku usahankan untuk mengingat wajah dan nama mereka .

   "Si imut ini bernama Pinka." tunjukku, mengabsen. Membuat wajah gadis itu tersenyum, walaupun sedikit terpaksa.

   "Si wajah sangar ini namanya Ariana." tunjukku pada gadis itu, wajahnya tidak ada reaksi apapun.

  "Gue Bel gue!" ucap pria yang ada disampingku tak sabaran. Aku berbalik menatapnya.

  "Kau? eee..." aku jadi lupa dengan namanya, aku menepuk-nepuk keningku dengan telunjuk berusaha mengingat.

Aku berhenti berpikir, ada pertanyaan penting yang perlu aku tanyakan padanya.

  "Kau pria atau wanita?" wajah riang pria itu tergantikan dengan wajah kecut.

   "Puft!" Ariana dan Pinka menutup mulutnya menahan tawa.

  "Ah si Bella.. teu lucu Bel , teu lucu!" ( Ah Bella.. gak lucu Bel, gak lucu!) ucapnya, lagi-lagi mengeluarkan bahasa yang tidak aku kenali .

  "Tempo atuh aya dua gunung weuh didada aing!" ( liat dong ada dua gunung gak didada aku!) lanjutnya sembari memajukan dadanya yang datar ke arahku.

Aku tidak mengerti dengan apa yang dikatakan pria itu. Tapi aku dapat mengambil kesimpulan, mungkin ia memajukan dadanya yang datar itu memberitahu bahwa dirinya benar-benar seorang pria.

   "Maafkan aku!" ucapku santai.

Sekecil apapun kesalahanmu, jangan pernah lupa untuk mengucapkan permintaan maaf. Itu nasehat almarhumah yang mulia Ratu berikan padaku sebelum beliau wafat.

...

Bersambung!

CASSABELLA { jiwa yang tertukar }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang