Episode|5

5.4K 546 33
                                    

***

   Ariana, Pinka dan Hilman sudah memberitahuku semua informasi tentang gadis ini. Dari mulai tanggal lahir hingga orang yang ia kagumi disekolahnya. Aku tidak terlalu memperdulikan itu, tetapi ada satu hal yang membuatku penasaran.

   Pinka bilang sebelum gadis ini masuk rumah sakit. Dia tercebur ke dalam kolam renang yang berada disekolahnya saat malam bulan purnama. Dan pada malam itu pula aku tercebur kedalam sungai yang berada dihutan itu. Berarti saat bulan terbuka secara sempurna waktu itu kita sama-sama tercebur kedalam air?

   Aku berfikir sejenak apakah karena itu jiwa kita satu sama lain saling bertukar? Tapi bagaimana mungkin. Dan bagaimana bisa? Aku tidak punya hubungan apapun dengan gadis ini.

    Tok tok tok

Lamunanku buyar saat mendengar ketukan pintu kamar, "MASUKK!" teriakku menyuruh orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk.

   Cklek

   Aku menatap orang yang masuk kedalam kamarku, yah siapa lagi jika bukan ibu tua itu.
Ibu Nur namanya, ia seorang janda beranak satu. Suaminya meninggal kecelakaan saat ia sedang mengandung—aku tau informasi itu dari sahabat-sahabat gadis ini.

   "Ayok makan malam dulu sayang." ajak ibu sembari tersenyum hangat kepadaku dibalik pintu.

   Aku mengangguk menurut karena aku merasa sangat lapar, lalu aku turun dari ranjang dan melangkahkan kakiku untuk keluar kamar mengikuti ibu itu.

   Setelah sampai di meja makan aku menarik kursi kayu yang sedikit reot lalu mendudukinya. Ditatap satu persatu hidangan makanan yang ada dihadapanku,sangat sederhana dan aku tidak mengenali makanan ini.

   "Makanan apa ini?" tanyaku pada ibu itu.

   "Ini makanan kesukaan kamu kan?Semur jengkol." ucapnya sembari terseyum girang, kedua tangannya cekatan menyiuk lauk pauk keatas piring.

  "Semur jengkol? Makanan jenis apa itu?" gumamku. Belum pernah aku mendengar nama makanan seperti itu. Aku sedikit penasaran bagaimana rasanya.

  Ibu Nur menyimpan piring yang berisi nasi dan semur jengkol itu dihadapanku. Aku sedikit ragu untuk memakannya namun rasa penasaranku sangat tinggi.

  Aku menusuk semur jengkol yang berbentuk bundar tak beraturan itu dengan garpu, lalu melahap dan mengunyahnya merasakan setiap gigitan. Namun aku tertenti saat merasakan rasa semur jengkol itu. Mulutku mengembung menahan sesuatu agar tidak keluar.

   "OEKKK!" aku tidak bisa menahannya lagi lalu dimuntahkan semua makanan yang berada didalam mulutku kebawah meja makan. Rasa makanan ini sangat aneh. Aku tidak menyukai makanan ini.

  "Ya ampun Bella! Kamu kenapa?" tanya ibu Nur panik, ia menghampiriku sembari menepuk-nepuk kasar belakang leherku.

   "A-air bu! Uhuk" ucapku sembari menunjuk gelas yang berisi air bening yang berada diatas meja, buru-buru Ibu Nur mengambilkan air itu untukku.

Tanpa basa-basi aku langsung merebut gelas yang berada ditangan Ibu dengan kasar lalu meneguknya dengan satu tarikan nafas sampai habis.

   "AKHH, ya ampun... mengapa gadis ini sangat menyukai makanan aneh seperti itu!"ucapku kesal pada gadis ini.

Aku bertolak pinggang, sembari mengelap kasar mulutku yang berleberan air . Lalu aku beralih menatap Ibu Nur yang sedang menatapku juga, wajahnya tersirat kebingungan.

CASSABELLA { jiwa yang tertukar }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang