***
Lenggang. Tidak ada kejadian apapun setelah aku menceburkan diri kedalam kolam. Sudah berulang kali aku bergumam dalam hati berharap ada sebuah keajaiban datang dan membawa kembali jiwaku. Namun nyatanya tidak. Hampir 2 menit lamanya aku menahan nafas dibawah air, kolam ini begitu dalam.
Aku tidak tau apa yang terjadi dengan kedua sahabatku setelah melihatku menceburkan diri kedalam kolam ini.
Huh, sudahlah aku pasrah. Aku menyerah, mungkin ini bukan jalan keluarnya. Aku akan kehabisan nafas jika terus berada didalam air. Lalu aku berbalik, dan berenang naik ke atas namun tiba-tiba kaki kananku terasa keram. Ya ampun, aku panik kakiku tidak bisa digerakkan, aku memukul kakiku yang keram itu, namun bukannya menghilang justru rasa sakitnya semakin terasa.
Tubuhku semakin turun kedasar kolam, susah payah aku berusaha untuk naik namun hasilnya sia-sia.
Aku menatap keatas. Semburan cahaya matahari menerobos air kolam. Ingin sekali aku berteriak meminta tolong pada sahabat-sahabatku namun itu sangat mustahil, jika aku membuka mulut maka air akan masuk.
Aku benar-benar panik, apa yang harus aku lakukan, aku tidak mau mati sekarang. Aku masih ingin menikmati hidupku dan aku pun belum menikah.
Aku hampir kehabisan nafas, dadaku mulai sesak. Otot-otot tubuhku pun mulai melemah. Apakah ini akhir dari segalanya?
Saat aku akan pasrah dengan hidupku, menerima segala sesuatu yang terjadi pada diriku. Namun tiba-tiba seseorang menarik lenganku dari belakang, aku sedikit terkejut namun aku sangat berterima kasih pada orang itu karena telah menyelamatkanku.
Lalu dibawanya aku keatas, menuju daratan.
"HHHAAAHH." Aku langsung menarik nafas lega saat sampai dipinggiran kolam. Aku masih kaget dengan kejadian tadi, untuk kedua kalinya aku merasa akan mati.
"BELLA!!!" Itu Pinka dan Ariana. Dua gadis itu berlari panik menghampiriku, Ariana membantuku untuk naik keatas sedangkan Pinka, gadis itu... Menangis?
"Huaaa Bella,,, kamu gak kenapa-kenapakan?ada yang sakit?" tanyanya sembari memegang kedua pipiku khawatir. Aku menepis pelan tangan Pinka lalu menggeleng. Nafasku masih tersenggal, untung saja aku tidak mati.
"Lo udah gila ya Bel!? Mau mati lo, hah?" Ariana memarahiku. Aku tidak peduli dengan perkataannya, aku masih bingung dengan kejadian tadi jika bukan dengan cara mencebur kembali lantas bagaimana caranya aku bisa kembali ketubuhku yang dulu?
"Apakah aku akan hidup selamanya ditempat ini?" gumamku. Aku menggeleng cepat tidak mau itu terjadi, sekarang aku benar-benar prustasi. Aku harus menemukan cara agar bisa kembali.
"Bella pakai handuk ini!" Seru seseorang, suara baritonnya membuat lamunanku buyar.
Lalu aku mendongkak menatap orang itu. ASTAGA lihatlah pria dihadapanku ini sangat gagah dan tampan. Apakah dia yang telah menyelamatkanku.
Tubuhnya yang basah tanpa pakaian atas memperlihatkan otot-otot perutnya yang besar. Ukiran wajahnya yang sangat rapih, ditambahkan brewok disekitar dagu membuatnya terlihat sangat mempesona.
Pria itu menjentikkan tangannya dihadapanku. Membuat aku tersadar dari lamunan. Lalu aku menatap sekitar, Ariana dan Pinka sedang memasang wajah yang sulit diartikan. Sedangkan pria brewok itu sedari tadi mengulurkan tangannya sembari memegang handuk kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASSABELLA { jiwa yang tertukar }
Fantasi"Hey! Apa itu GOBLOG?" Cassandra Morrigane seorang putri raja dari kerajaan Calaska yang pemberani dan tak kenal rasa takut, sangat mencintai dunia perang, handal dalam menggunakan panahnya, benci pada peraturan kerajaan, dan selalu bolos saat se...