Episode|3

7.2K 714 22
                                    

***

Hai! Namaku Cassandra Morrigane. Aku terlahir dikeluarga bangsawan, usiaku 20 tahun. Aku suka memanah dan bertarung, namun keluargaku tidak pernah mendukung semua itu. Aku dituntut untuk menjadi seorang putri raja yang taat pada aturan dan bersikap lemah lembut. Namun aku tidak bisa! Ini kepribadianku, ini hidupku, aku ingin hidup bebas dan tidak diikat dengan banyak aturan.

Aku benci orang-orang yang ada diistana, mereka sangat berisik dan banyak mengatur. Putri harus inilah, putri harus itulah, putri jangan ini , jangan itu. Lalu aku harus bagaimana!

Aku pernah berpikir bagaimana jika aku bertukar kehidupan dengan seseorang. Namun itu hanya pikiran bodohku saja, aku tidak benar-benar menginginkan itu. Tapi mengapa semua ini malah menjadi kenyataan?!


_______

Beginilah aku sekarang, berada ditempat antah berantah bersama orang-orang yang tidak aku kenal sama sekali.

Aku duduk diatas ranjang sembari meratapi nasibku yang malang. Pakaian yang aku kenakan sudah kuganti. Ibu tua tadi menyuruhku untuk menggantinya, dia memberikan pakaian yang lain, aku bersyukur ibu itu tidak memberikan gaun kepadaku. Aku sangat membenci pakaian itu.

Dan sekarang orang-orang ini sedang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Mereka ntah sedang membereskan apa. Aku tidak peduli.

"Kamu sudah siap?" tanya ibu tua itu.

Aku yang sedang melamun lalu tersadar dan menatap sedih ibu itu. Yah aku sedang bersedih dan bingung, bagaimana caranya aku bisa kembali kekehidupanku yang dulu.

Aku menghembuskan nafas gusar lalu turun dari ranjang," kita akan pergi kemana?" tanyaku.

"Atuhnya ka rumah, Bella. Rek cicing didieu?"
( ya kerumahlah, Bella. Mau diem disini?) yang menjawab pertanyaanku bukan ibu itu melainkan Hilman.

Aku menatap Hilman kesal , lagi dan lagi pria itu mengeluarkan bahasa yang tidak aku kenali.

"Tolong berhenti berbicara menggunakan bahasa aneh itu Hilman!" ucapku sembari bertolak pinggang.

Hilman menatapku aneh dan bingung, "ari maneh kunaon jadi baku kitu ngomongna?" ( kamu kenapa jadi baku gitu ngomongnya?) ucapnya dengan raut wajah yang kesal.

"Jadi kitu si Bella teh nya, Ari." ( Jadi gitu si Bella yaa, Ari) lanjutnya lagi sembari mencolek lengan Ariana.

"Ari- Ari bapak lo, nama gue Ariana, Jamal!"
ucap Ariana marah ia menoyor kepala Hilman pelan.

"Atuh santai we, hih!" Hilman mendorong bahu Ariana pelan lalu pergi melangkah menuju pintu.

Aku tertawa kecil melihat tingkah mereka. Tunggu, mengapa aku tertawa?tidak, tidak mereka orang asing aku tidak boleh cepat akrab dengan mereka.

"Ayo kita pulang sekarang." ajak ibu itu sembari memegang tanganku.

Namun aku menepisnya kasar, tidak terbiasa dengan perlakuan seperti itu, "aku bisa berjalan sendiri!" ucapku lalu pergi ke pintu keluar meninggalkan ibu itu, menyusul Hilman.

Saat pintu ruangan ini ku buka, aku terkejut ternyata lebih banyak orang diluar sini, aku masih berada disebuah ruangan, namun yang ini lebih luas. Dan banyak pula wanita serta pria yang memakai pakaian putih.

CASSABELLA { jiwa yang tertukar }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang