15. Penyakit Aurora yang sebenarnya

1.3K 126 0
                                    

Safira membawa Aurora ke toilet,lalu di susul oleh bila.

"Ra! lu tunggu di dalem ya,gue ambil baju di loker dulu ya?" Ujar Safira lalu diangguki Aurora dan bola mengikuti Safira.

Tanpa terasa Zemira,Aghata, Shita datang.

"He lu! ini balesan lu dari gue! Seru Aghata lalu membenturkan kepala Aurora sangat kencang.

"Dan ini juga balasanku, karena lu buat friska kepanasan!" Tajam Zemira lalu mengenenggelamkan kepala Aurora ke ember.

Aurora hanya pasrah. Karena tubuh nya sangat lelah dan minggir bibir bawah untuk menahan isakan.

"Gue harap lu tau apa yang gue lakuin," smrik Sinta dan akhirnya maju satu langkah lalu menapar pipi Aurora.

PLAK

PLAK

PLAK

Aurora hanya bisa menahan isakanya dan tanpa terasa darah keluar dari hidungnya, pandangan mulai ngeblur. Lalu matanya tertutup.

Agatha dan yang lain pun telah pergi, akhirnya Safira dan bila terkejut karena Aurora pingsang dan darah terus mengalir di hidung nya.

"Astaga siapa yang ngelakuin ini!!" Panik Bila.

"Cepet Bil cari bantuan, buat bawa Aurora ke rumah sakit," pintah Safira sambil menahan isakannya.

Akhirnya Bila lari mencari bantuan dan bertemu Diki .

"Kak itu kak," panik Bila sambil ngetatur nafas.

"Apa? kenapa? bilang yang bener?!" bentak Diki.

"Kak. Rora pingsang di toilet," ujar Bila dan akhirnya Diki lari menuju toilet.

Bila menyusul Diki dan Diki langsung mengangkat tubuh Aurora yang dingin.

Safira hanya bisa menangis, Bila langsung nyusul Diki dari bilakang.

"Saf, semoga rora gak papa ya?" Ujar Bila lalu di angguki Safira.

Akhirnya Bila membawa mobil Safira dan bila mengikuti mobil Diki. Mereka sampai di rumah sakit, Diki Langung menidurkan Aurora ke Brangkal, lalu di masukkan di UGD.

"Tunggu sini ya mas." Suruh suster dan akhirnya menutup ruang UGD.

Diki menjambak rambut sendiri. Lalu memegang kepalanya sambil menunduk.

"Maafin gue kak, gue gak bisa ja Rora." Lirih Diki dalam hati.

Setelah menunggu setengah jam Dokter Surya keluar.

"Kak gimana keadaan Rora?" Panik Diki sambil menggerakkan badan Surya.

"Dia tidak apa apa, dia cuma pusing biasa dan kelelahan," jelas Surya sambil menatap Diki.

"Dok saya boleh bicara sebentar?" ucap Safira.

"Boleh, mari ikut saya." Ajak Surya laku di ikuti Safira.

Diki dan bila mengikuti suster, untuk memindah Aurora ke ruang rawat, dan Diki minta Aurora di pindahkan di ruang VIP.

Akhirnya Safira sampai di ruangan dokter Surya.

"Dok. sebenarnya apa yang terjadi sama Aurora?" Penasaran Safira sambil menatap serius Surya.

"Sebenarnya saya gak boleh ngasih tau penyakit Aurora ke siapa pun, tapi kamu harus janji jangan bilang penyakit dia ke keluarga nya ya." Ujar Surya lalu di angguki oleh Safira.

"Baik Dok,"ucap Safira.

"Jadi sebenarnya. Aurora mengalami sinitis akut, itu sangat berbahaya, kapan saja itu akan kambuh, kalau Aurora tidak minum obatnya itu akan segera kambuh dan itu sangat cepat menyebar nya, kalo tidak di oprasi itu akan menutupi pernafasan nya, dan menggangu juga paru parunya, dia tidak cuma mempunyai, penyakit itu, Rora mengalami gangguan mental, jadi dia harus di bawa ke psikiater, dan dia mengalami skizofrenia. jadi saya harap kamu mengerti." Ungkap Surya sambil membuang nafas berat.

"Baik dok saya mengerti, tapi kalo boleh saya tau. Kenapa kak Diki bilang Dokter kakak?". Kepo Safira.

"Soalnya dia adik saya, jadi kamu jangan kasih tau penyakit ini ke dia ya," memohon Surya.

"Baik dok saya mengerti, kalau gitu saya keluar dulu ya dok." Pamit Safira lalu meninggalkan ruangan dokter.

Safira berjalan lingsung dan akhirnya Safira sampai di ruang rawat Aurora. Aurora menatap Safira lalu tersenyum manis dan mengisyaratkan bahwa dirinya tidak apa apa.

"Ra. Kenapa saat lu sakit lu masih bilang tidak apa-apa, padahal gue tau itu berat banget buat lu yang berusaha bertahan hidup." Lirih Safira dalam hati tanpa terasa meneteskan air mata nya, dan Aurora memeluk Safira.

"I'm fine, so don't cry anymore." Yakin Aurora lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum ke arah safira.

"Okay,"



TBC

Gimana gaes prat ini ,sedih gak?
Kayaknya kurangnya?kalo gitu tetap semangat ya buat kalian yang mengalamin seperti Aurora ,aku harap kalian juga bisa menghadapinya dengan sabar.

Jangan lupa vote dan komen😍

BROKEN (OPEN ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang