4. Kapan aku bahagia?

1.6K 161 10
                                    

"Tersenyum adalah cara terbaik untuk menutupi segala kesediaan nya"

'Aurora Putri G'

Aurora duduk di tepi ranjang dan membuka buku diary nya lalu menulisnya.

"Tuhan. Kenapa kau selalu beri aku kehidupan yang sangat menyedihkan."

"Kalo saja aku boleh jujur ke mereka semua. Aku sangat lelah dengan keadaan ini."

"Tidak hanya sakit doang. Namun fisik aku pun ikut lelah, beri aku kesempatan buat aku bahagia."

"Terkadang aku iri dengan yang lain. Kenapa dia bisa hidup di keluarga yang sangat menyayangi nya namun kenapa aku tidak bisa seperti mereka."

"Jika bener aku tidak bisa bahagia. buat aku bahagia sebentar saja Tuhan."

Tanpa terasa air mata Aurora jatuh lalu. Ia segerah menghapus dengan kasar dan meminum satu tablet lalu langsung tidur. Karena hanya itu saja yang bisa membuat ia merasa tenang.

Ia terbangun karena hidungnya terasa tersumbat dan susah bernafas lalu ia segerah memakai Hoodie dan mengambil satu butir pil lalu menelannya.

Ia terasa nyeri di pipinya. Saat ia duduk di meja rias tenyata pipinya bengkak dan ia lupa tidak cek up , Akhirnya ia pun melihat jam dan ternyata sudah jam 4 pagi.

Aurora segerah turun dan menuju dapur untuk menyiapkan makan untuk yang lain dan dirinya.

Sebelum ia memasak, ia membersihkan piring kotor dan setelah selesai baru masak.

"Udah selesai semua baru gue masak. Tapi gue mau masak apa ya." Gumam ia sambil memikirkan apa yang dia ingin masak.

"Gue masak nasi goreng aja kali." Bingung ia sambil berjalan menyiapkan bumbunya.

Aurora memasak nasi goreng dan menambahkan bakso sama sosis, setelah ia selesai memasak. Ia segerah menyiap kan makanannya ke meja makan lalu menaruh nasi gorengnya di meja makan. Ia segera mandi .

Tanpa terasa sudah jam 6 pagi Aurora turun ke bawah dan di sana ada keluarganya yang sedang makan. Namun ia cukup minum air dan melewati meja makan lalu semua orang menatap tajam dirinya.

"Anak gak punya sopan santunnya! kamu Friska kamu jangan seperti dia." Cibir Sarah sambil mengelus rambut Friska dengan lembut.

"Iya Bun," ungkap Friska lalu mengangguk kecil.

Ia yang mendengar ucapan bundannya hanya bisa menahan rasa sakit di hatinya. Lalu melanjutkan jalannya."percuma juga aku salaman ke kalian, kalian juga gak akan pernah mengulurkan tangannya." Batin dirinya dan langsung keluar ke arah pintu.

Ia jalan menuju sekolah dan ia melewati trotoar jalan yang sangat ramai di pagi hari. Akhirnya setelah melewati jalan yang sangat ramai, ia sampai di depan gerbang sekolah.

Ia melewati koridor sekolah dan banyak juga yang menyapa dirinya dengan ramah. Lalu di balas dengan senyuman kecil.

Disekolah banyak yang tau kalau Aurora adalah anak yang baik, ramah dan juga tidak ada yang tau. Bahwa
dirinya adalah anak dari keluarga Grayson.

Ia sampai di depan kelas XI IPS 3 lalu ia segera masuk dan duduk di bangku paling pojok.

Saat ia ingin menidurkan kepalanya diatas meja dan menutupi mukanya dengan dekapan tanganya. Bila dan Safira datang.

"Woy Ra! lu pagi pagi udah tidur." Seru Safira sambil duduk di sebelah Aurora.

"Ih apa sih lu! orang mau tidur juga lu nya ganggu deh." Malas ia sambil menatap mereka berdua.

"Lu juga sih, baru bangun lu mau tidur lagi." Kesal Bila sambil memutar badan menghadap Aurora dan Safira.

TBC

Jangan lupa vote and komen sebanyak banyaknya ya gaes🥰

BROKEN (OPEN ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang