14. Friska berulah lagi

1.2K 122 0
                                    

Adit meninggalkan Aurora sendiri dan Aurora menatap punggung adit. Lalu Aurora duduk.

"Kenapa saat gue gak di rumah mereka nyariin gue? tapi pas gue di rumah mereka caci maki gue? gue kadang bingung. Mereka nganggep gue apa sih?!" Kesal Aurora dan air matanya lolos membasahi pipinya.

Aurora membuka tasnya. Lalu meminum obat tanpa menggunakan air. Aurora memejamkan matanya, dan akhirnya Aurora jalan menuju kelasnya.

Tanpa terasa ada seseorang yang mendengarkan ucapan Aurora.

"Dia minum obat apaan?" Gumam orang itu lalu meninggalkan tempat tadi.

Di setiap koridor banyak yang menyapa dia, lalu Aurora bales dengan senyuman.

"Pagi kak Rora"

"Hai kak Rora"ucap seorang adik kelas.

"Pagi juga" ucap Aurora lalu tersenyum ramah.

Akhirnya Aurora sampai di depan kelas. Segera duduk di samping Safira.

"Ra? gimana tadi? lu di apain sama kak Adit gak?" Panik Safira .

"Ya biasa lah," ucap malas Aurora dan di angguki mereka.

"Ra.kenapa lu sekuat ini sih." Batin Bila dalam hati.

Bu Deni akhirnya datang. Bu Deni menjelaskan pelajaran sejarah dah akhirnya, istirahat tiba. Banyak murid pada berhamburan keluar.

"Ra kantin yuk?" ajak Bila lalu di angguki Aurora dan Safira.

Mereka jalan menuju kantin dan akhirnya mereka sampai dikantin. Saat Aurora jalan, Aurora di senggol Friska dan jus Friska tumpah di baju Aurora.

"Ups. Maaf ya gak sengaja." ucap Friska lalu tertawa bersama gengnya.

"Sorry ya Ra," ucap Aghata sambil tersenyum miring.

"Nih! gue tambahin." Seru Zemira sambil menumpahkan kuah soto yang masih panas.

Byur

"Anjing lu semua!" Tak terima Bila sambil menatap tajam Friska dan gengnya.

"Apa lu?! lu mau bela dia?" Bentak Sinta sambil melirik Aurora.

"Lu bego. Lu gak punyak otak apa gimana sih? dah tau itu kuah soto panas! lu siram ke muka Auror. Lu gak mikir? kolo itu kuah gue siram ke muka lu gimana bego!!" bentak Safira lalu mengambil bakso yang mau di makan orang lain, dan barusan di tarok sambal oleh cewek itu. Akhirnya di siram di muka friska.

Byur

"Itu balasan lu. Karena lu nyiram Aurora pake kuah soto yang baru matang, dan gue nyiram Lu pake kuah bakso yang baru di kasih sambal. Adil kan?" Santai Safira lalu tersenyum miring.

"Udah Saf, jangan buat gitu lagi."ucap Aurora.

"Lo diem disini! gue mau kasih pelajaran ni anak gak tau diri!" Pintah Bila sambil menunjuk mereka.

Byur

"Bangsat lu! ngapin lu nyiram gue pake kuah bakso njing!" teriak Friska.

Raja, Adit, Diki dan Rafa baru sampai di kantin dan mereka menemukan Aurora dan Friska yang masih berantem. Friska mengadu ke Raja.

"Kak. tuh kak, masa Friska di siram kuah bakso ke Aurora." rengek Friska sambil memeluk Raja.

Aurora menatap tak percaya, dan akhirnya Aurora bilang.

"Eng-gak gitu kak, tadi fris--" ucap Aurora terpotong .

"Diam Rora! lu buat adik gue basah bego!" teriak Adit, Safira pun tak percaya.

"Heh lu kak?! lu harusnya bela Aurora! lu? kalo gak liat kejadiannya gak usah banyak bacot! dan lu Mak lampir!! gak usah bilang yang enggak-enggak. Karena lu yang sengaja nyiram air soto yang masih panas ke baju Aurora, jadi lu gak usah banyak drama." bentak Safira sambil menatap tajam Raja dan yang lain.

"Enggak kak. Dia dulu," rengek Friska.

"Bangsat ya lu! emang bener otak lu gak kepake apa?! lu yang nyiram dulu Bego! lu gak liat Aurora tretekan? apa mata lu buta atau otak lu yang bego? dia nahan panas dari tadi!! apa lu gak liat matanya hah!!" Ngeddebu-debu Bila. Sambil mengelus punggung Aurora yang masih menangis .

"Dan lu kak? gue kira lu orang yang baik. Ternyata gak sama sekali, gue kira lu bisa jaga Rora. Tapi Lo gak bisa jaga Rora sama sekali! lu malahan bela Mak lampir yang salah! otak lu dimana bego?" teriak Safira lalu menarik Aurora yang badanya bergemetaran hebat.

Raja menatap kepergian Aurora dan Safira dengan tatapan kosong.

"Sebelum gue pergi. Gue ada kejutan buat lu?" ucap Bila. "mang sotonya satu." Pintah Bila sambil menatap Mang Udin.

"Ini neng," serah Mang Udin sambil membawakan kuah soto yang masih panas.

"Ini kejutan buat lu!" ucap Bila lalu menyiram kuat ke badan Friska.

BYUR

"Giman panas kan? itu yang di rasa Aurora sekarang. Jadi lu jangan main main sama kita ya?" ucap Bila sambil menepuk pundak Friska.

"Makasih mang," ujar Bila sambil terik.

"Siap neng," ucap Mang Udin sambil mengacungkan jempol.

Adit mengepal tangan kuat kuat dan akhirnya membawa Friska pulang.

BROKEN (OPEN ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang