27. Usir Aurora

1.7K 125 0
                                    

Aurora berjalan tak tentu arah dan mentap ke arah jalan dengan pandangan kosong. Aurora akui dia sangat lelah dengan semua keadaan ini. Namun dia harus tetap bahagia walaupun keadaan tidak pernah menyakinkan nya.

Aurora sudah seperti orang gila dan tidak mengurusi semua orang yang menatapnya aneh. Rambut yang sangat kusut, mata sembab dan masih mengeluarkan air mata, lalu seragamnya terlihat sangat kotor. Kalau orang liat seperti gembel. Tapi Aurora menghiraukan itu semua dan terus berjalan tak tentu arah.

Saat Aurora ingin menyebrang, tanpa melihat kanan kiri. Aurora hampir saja terserempet mobil akhirnya Diki yang melihat Aurora langsung menariknya.

"Kalau jalan itu hati-hati!!" Ucap datar Diki lalu melihat penampilan Aurora seperti gembel.

Aurora tidak menjawab akhirnya Diki menggendeng tangan Aurora menuju mobil dan mengantarkan pulang.

Aurora akui badannya sangat lelah, pengen sekali dia istirahat. Namun tidak mungkin dia harus merapikan rumahnya dan akhirnya pasrah .

Aurora membuang nafas kasar saat sampai di depan rumahnya dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Diki dan Diki mengangguki nya, Aurora bergetar saat masuk menuju pintu utama dan disana sudah terdapat Friska dan ada Eros yang menatap tajam lalu ada juga Sarah.

"Aurora! Kamu bisa tidak jangan membuat saya malu!! Apa kamu tidak tahu, kamu sudah membuat saya malu hah!" Bentak Eros dan Aurora hannya bisa menundukkan kepalanya dalam hati Aurora berkata ' maaf '.

"Kenapa kamu bisa ambil hp Zehan Aurora?! Apa bunda sama ayah kurang ngasih semua kebutuhan kamu hah!!" Bentak Sarah dan Aurora membulatkan mata saat bundaanya bilang kalau dia selalu memenuhi kebutuhan nya.

Tapi apa nyatanya tidak pernah sama sekali.

"Kapan bunda sama ayah ngasih kebutuhan Aurora? Perasaan selama ini, Aurora selalu berbuat sendiri. Uang saku aja Aurora memakai uang tabungan. Ayah tidak pernah ngasih Aurora uang apakah ayah lupa?" Ucap Aurora lalu menatap ke arah Eros .

"Jaga ucapan kamu ya! Kamu ini bukanya terimakasih kepada saya! Tapi malah kamu, buat saya malu ! Dasar anak gak guna." Seru Eros lalu menampar pipi Aurora.

PLAK

Aurora memalingkan wajahnya dan memegangi pipinya yang terasa panas.

"Pukul aku Yah! Pukul sepuas kalian ayo! Kenapa kalian pada diam hah?! Ini kan yang Ayah mau kan!!" Ucap Aurora lalu menatap nanar Eros .

BUGH

Eros menendang Aurora sampai tersukur di lantai, lalu menarik rambut Aurora dan Aurora hanya bisa menangis sambil menggigit bibir bawah.

"A--yah ampun Aurora tidak pernah ambil hp Zehan yah." Ucap Aurora sambil bergetar hebat.

"Saya tidak percaya! Ini balasan buat kamu!!" Eros pun menampar pipi Aurora berkali- kali.

PLAK
PLAK
PLAK

"A- yah, b-unda tolong Aurora. Aurora cape kaya gini terus tolong hentikan ini." Aurora berucap pelan lalu menatap memohon ke arah Sarah.

Eros melepaskan ikat pinggang yang ada di pinggang. Aurora membulatkan mata saat melihat Eros melepaskan ikat pinggang tersebut lalu berjalan menuju lebih dekat ke arah Aurora lalu mulai mencambuk Aurora menggunakan ikat pinggang.

Ctass

Ctass

Ctass

Eros mencambuk seluruh bagian tubuh Aurora. Aurora hannya bisa pasrah dan merintih kesakitan.

"Argh a-yah t-o-l-o-ng h-e-tikan ini." Mohon Aurora sambil merintih kesakitan.

"Diam kamu!!" Bentak Eros dan Aurora menatap nanar mereka semua.

"Ay-ah a-mpun k-umohon Ayah." Ujar pelan Aurora lalu tak di dengarkan oleh Eros.

Friska membulatkan matanya saat melihat Ayahnya begitu kejam. Friska kira Eros tidak akan melalukan hal seperti ini namun dugaan Friska salah.

Friska hanya menutup mulut dan meninggalka Mereka semua, lalu menangis di dalam kamar. "Ra maaf Fin gue. Maafin gue," ucap Friska tersirak dan tidak ingin melihat ke arah luar.

Sarah mendekat dengan Aurora lalu menendang Aurora begitu keras sampai terkena ujung meja.

BUGH

"Argh...." Rintih Aurora.

"Pergi kamu dari rumah ini!! Saya tidak sudi mempuanyai anak seperti kamu!!" Seru Sarah lalu menyeret Aurora menuju pintu depan.

"Bunda ampun, Bun Aurora takut bund." teriak Aurora sambil terisak.

Entah Sarah kesetan apa Sarah lalu mencekek leher Aurora.

"A-m-p-u-n b-undh s-a-k-i-t, A-urora s-u-s-a-h ber-nafas. " Aurora menahan rasa sakit dan air matanya terus menetes tak lupa darah keluar dari sudut kakinya.

Akhirnya Eros yang melihat itupun melepaskan tangan Sarah yang menekek di leher Aurora. Eros melihat Aurora yang susah bernafas pun membawa Sarah masuk .

"Diam kamu!! Sekarang kamu pergi dari rumah saya!!" Bentak Sarah lalu menutup pintu kencang membuat Aurora tersentak.

Aurora mengatur nafas lalu Aurora memejamkan mata sebentar. Dan menikmati hembusan angin malah .

Aurora berucap dalah hati " tuhan kuat kan hati hamba ini, beri hamba kesempatan sebentar saja."




Halo gaes gimana Chapter ini nangis gak kalian.

Eros jahat banget ya 😭
Masa anak sendiri di cambuk

Gimana kata kalian kalau kalian jadi Aurora ingin bilang apa ke Eros ?

Jangan lupa vote dan komen ya🥰☺️

BROKEN (OPEN ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang