"Apa kau benar-benar serius akan melakukan ini, Nek?"Esmeralda tersenyum, "Tentu saja."
"Kau pasti bercanda."
"Kau tak melihat sekelilingmu? untuk apa aku bercanda?"
Kegilaan apa ini? Lucas masih tak percaya dengan semuanya, neneknya benar-benar tidak waras. Oh tuhan tolong sadarkan neneknya secepat mungkin sebelum bencana ini benar-benar terjadi!
"Lebih baik kau bersiap sekarang. Aku akan mengantarmu." Esmeralda menarik tangan Lucas menuju salah satu ruangan.
Di sana terdapat beberapa orang yang ahli dalam bidang merias. Mereka sudah menunggu Lucas sejak lama.
"Buat dia sempurna malam ini." Esmeralda menyerahkan Lucas pada mereka. Oh bagus, sekarang Ia terlihat seperti anak kecil yang masih dalam pengawasan orang tua.
Sepergian Esmeralda, Lucas menatap tajam orang di sana membuat mereka sedikit menciut.
"Mari Sir, ikut kami." Ucap salah satu penata rias memberanikan diri.
"Memangnya kau siapa berani menyuruhku?"
Ia meneguk ludahnya, "Kami ditugaskan untuk mendadani anda, Sir."
"Dandan? kau pikir aku wanita?"
"Bu—bukan begitu Sir, maksud kami adalah membantu mempersiapkan diri Anda untuk acara nanti malam."
Lucas berdecih, "Memangnya aku anak kecil? Aku bisa sendiri, berikan saja pakaian yang harus kugunakan.Tak perlu banyak orang sepeti kalian, tak beguna."
Lucas berjalan mengambil tempat duduk di sana, sedangkan yang lainnya segera meraih beberapa pakaian untuk dicocokkan kepada Lucas.
Suasana hati Lucas benar-benar buruk. Ia tak menyangka jika neneknya secepat ini melangsungkan pernikahan untuknya.
Bagaimana wanita itu? Ah tak perlu Lucas tanya sudah pasti Ia senang dengan semua ini.
Seorang gembel berubah menjadi tuan putri.
Hebat sekali.
Harusnya saat itu Ia tak menolongnya dan menjebaknya seperti ini, ternyata itu menjadi boomerang tersendiri untuknya.
Double shit.
"Silakan mencoba yang ini, Sir." Seseorang membawakan sebuah setelan berwarna biru tua dengan kemeja putih sebagai dalaman.
"Navy? Norak sekali."
"Bagaimana dengan yang hitam ini, Sir?"
"Aku akan menikah, bukan pergi bekerja."
"Warna putih ini cocok untuk anda, Sir."
"Tidak, aku membenci warna sok suci itu."
Mereka mulai kebingungan, ditambah tatapan nyalang dari Lucas membuat mereka berpikir cepat untuk menentukan warna kesukaan Lucas dan cocok dengan warna gaun Vella.
Semuanya kembali masuk ke dalam sebuah ruangan, mengambil beberapa pakaian dengan warna yang berbeda dari sebelumnya.
"Silakan pilih warna yang Anda suka, Sir."
Lucas berdecak, "Masih saja tetap aku yang harus berpikir, kalian memang tidak berguna."
Lucas meneliti beberapa tuxedo dengan warna yang beragam, Ia menatapnya tak suka, kenapa mereka harus membawa yang berwarna cerah? itu membuat matanya rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love with Vanity
Romance[Mature Content 21+] "Tak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu selain diriku." -Lucas Vella menatap secarik kertas yang ditemukannya di atas meja. Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu berusaha bangkit menahan perih pada selangkangannya. Ya, Pria it...