L w/ V [4] : Trap

18.6K 757 14
                                    


***

Lucas beranjak dari duduknya, "Ikut aku." Ajak Lucas keluar dari ruangan tersebut berjalan kembali ke pesta. Vella hanya menurutinya dengan pasrah. Berdoa dalam hati agar tidak terjadi sesuatu yang buruk. Meskipun Ia tahu hal buruk itu sebentar lagi akan datang.

"Kau lihat Pria tua disana?" Lucas berhenti dan menujuk seseorang yang duduk santai menyantap makanannya, dengan beberapa bodyguard di belakang, menjaganya.

"Ya." Jawab Vella mengangguk.

"Itu targetmu." Bisik Lucas singkat.

Vella terdiam memandang Pria tua itu, lalu bergantian menoleh pada Lucas dengan mata yang sudah membulat. "Kau serius?" Vella ikut berbisik agar orang lain tidak mendengar percakapan mereka.

Pria itu mengangguk santai seolah itu bukan sebuah masalah besar. "Pergilah kesana. Lakukan apa yang ku perintah tadi. Ingat, aku mengawasimu." Lucas langsung meninggalkan Vella sendirian.

Selesaikan ini semua dengan cepat, lalu pulang dengan selamat. Batin Vella menyemangati dirinya. Sial sekali Ia malam ini bertemu dengan Pria tak berhati seperti Lucas.

Menarik nafas dalam, lalu memghembuskannya pelan. Vella berjalan dengan anggun menuju kesana. Tak lupa Ia mengambil segelas air yang kini sudah berada dalam genggamannya.

Semakin dekat, semakin besar pula kegugupan yang dirasakannya.

Saat sudah sampai, dengan sengaja tangannya menumpahkan cairan tersebut tepat di baju Pria tua tadi. "Ah maaf, Sir. Aku tidak sengaja. Sungguh." Ucap Vella saat mendengar sedikit umpatan terdengar. Para bodyguard dengan sigap maju mendekati bos-nya, namun pria tua itu mengangkat tangannya pertanda itu bukan masalah.

"Biar kubersihkan." Ucap Vella mengambil beberapa tisu yang berada di atas meja. Mengelap baju Pria tua itu dengan gerakan sensual.

"Sepertinya, ini tidak akan bersih jika hanya menggunakan tisu, Sir." Ucap Vella terdengar sangat menggoda di telinga Pria tua itu. Ia juga tak menghalangi kegiatan Vella pada bajunya, malah terlihat sangat pasrah. Gotcha.

"Kau ingin membersihkan dengan apa?" Pria itu balik bertanya, membalas godaan yang Vella berikan. Wanita itu rasanya mau muntah mengingat Pria tua yang lebih cocok menjadi ayahnya bersikap layaknya seorang Pria muda yang tertarik dengan seorang wanita.

Vella tersenyum miring, "Kau mau ikut denganku?"

Pria tua yang bernama Matthew itu terkekeh pelan, "Kemana?" Tanya nya dengan Alis yang dinaikkan, membuat keriput di dahinya semakin terlihat.

"Ayo, ikut saja." Vella berdiri menegakkan tubuhnya yang disusul Matthew. "Oh aku lupa, Aku lebih menyukai privasi." Bisik Vella menunjuk para bodyguard yang sudah siap mengikuti Matthew kemana pun, mengodenya agar Pria tua itu mengusir mereka.

Lagi-lagi Matthew terkekeh, "Kau nakal juga ternyata." Ia menyuruh seorang bodyguardnya mendekat dan membisikkan sesuatu padanya. Pria yang dibisikkan barusan mengangguk mengerti dan kembali pada posisi semulanya.

"Ayo pergi, mereka tidak akan mengganggu." Ucap Matthew lalu berjalan beriringan dengan Vella menuju satu ruangan kosong disana. Vella sedikit takut saat memasukinya berdua bersama Prita tua ini.

Kau pasti bisa Vella.

"Jadi, kau akan membersihkannya dengan apa?" Goda pria tua itu mendekatkan diri pada Vella. Seketika keberanian Vella pergi ntah kemana. Tatapan mesum yang diperlihatkan kepadanya membuatnya jijik.

"Eum—kau tunggu di sini dulu. Aku akan mempersiapkan semuanya." Jawab Vella tersenyum meninggalkan Matthew yang ikut menyunggingkan senyum miringnya. Tidak menaruh curiga apapun pada Vella.

Love with VanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang