L w/ V [6] : Introduction

13.7K 626 2
                                    


***

Vella berjalan cepat untuk kembali menemui Tania yang sudah pasti cemas menunggu kehadirannya.

"Vella?! Kau dari mana saja?!" Tania langsung beranjak dari duduknya begitu melihat sosok Vella dari kejauhan.

"Maaf Tania, kau benar. Aku tersesat." Balas Vella dengan wajah menyesal.

"Apa ku bilang. Gedung ini sangat luas, kau akan kesulitan." Ucap Tania khawatir.

"Aku sudah berniat untuk mencarimu, tapi aku takut nanti jika aku pergi kau malah kebingungan saat kembali dan melihatku tak ada di tempat." Lanjutnya.

Vella tersenyum masam, "Terima kasih kau sudah peduli padaku, Tania. Kau tau? Aku benar-benar terharu."

Raut wajah Tania berubah ketika melihat ekspresi Vella, Ia terkekeh, "Kau sungguh berlebihan."

Tania mengajak Vella untuk kembali duduk di meja mereka sebelumnya. Kali ini Tania bertekad untuk tidak akan berpisah lagi dengan Vella. Itu bahaya untuknya.

Tania masih menikmati acara tersebut tanpa menyadari bahwa Vella terlihat tak nyaman berada di sana.

"Eum.. Tania?" Panggil Vella membuat wanita itu menoleh dan tersenyum, "Ya?"

"Apakah acaranya masih lama?" Tanya wanita itu pelan.

"Kenapa? Kau ingin pulang sekarang?"

"Ah—tidak, bukan begitu maksudku.." Balas Vella tak enak. Sejujurnya, Ia ingin pulang sekarang. Mengingat dirinya terus di awasi oleh pria yang berada di ujung lorong.

Lucas dengan bercak darah di kemeja yang tertutup jas hitam pekat miliknya.

"Lalu?"

"Aku hanya sedikit mengantuk.." Gumam Vella pelan membuat Tania tertawa.

"Kau sudah mengantuk di jam seperti ini? Yang benar saja." Ucap Tania menertawakan ucapannya barusan.

Vella hanya terdiam sembari terus memilin jarinya.

Melihat Vella yang tak merespon ucapannya membuat Tania berhenti tertawa, "Kau serius sudah mengantuk?" Tanya nya tak percaya.

Oh ayolah. Kini Zaman sudah berubah, kita hidup dimana orang lebih sering beraktivitas saat malam hari, bukan siang hari.

Bahkan Tania tak pernah lagi mendengar temannya tidur saat jam menunjukkan pukul 8 lebih sedikit seperti sekarang.

Vella benar-benar ajaib.

"Ya.." jawab Vella tak sepenuhnya berbohong. Selain karena terus di tatap oleh Lucas, alasannya ingin pulang juga karena dirinya sudah mengantuk.

"Baiklah, jam 9 tepat kita pulang. Kita belum lama di sini, tak enak jika langsung pulang sekarang." Ucap Tania membuat Vella mengangguk pasrah.

Satu jam bukan waktu yang lama untuk menunggu.

Ya, satu jam saja cukup.

***

Kenyataannya, satu jam adalah waktu yang sangat lama bagi Vella.

Ia benar-benar tak bisa bergerak bebas.

Fokus kedua wanita itu teralihkan saat mendengar suara dari arah depan.

Suara berat khas pria yang terdengar seksi tersebut tak hanya mengalihkan perhatian kedua wanita itu, melainkan seluruh orang yang hadir.

"Selamat malam." Ucap pria dingin itu mengawali.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah hadir disini. Sebuah kehormatan bagi saya ketika melihat banyak orang yang ikut merayakan pesta ini."

Love with VanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang