***Meskipun hari belum tengah malam, sebuah club terkenal di kota itu sudah ramai berisi banyak pengunjung yang datang untuk menghibur diri.
Dentuman suara musik terdengar begitu keras membuat banyak orang di sana meliukkan tubuh mereka mengikuti irama yang tercipta. Namun tidak berlaku bagi Lucas, Ia langsung masuk ke dalam sebuah ruangan khusus tanpa berniat untuk bergabung dalam tarian murahan itu.
Di sana sudah ada seorang wanita dengan pakaian menggoda yang khas, menunggu seseorang untuk menyerangnya sekarang juga.
Oh tuan Lucas yang terhormat.
Ia merasa begitu bangga bisa menjadi salah watu wanita Lucas malam ini. Bahkan Ia sudah muak mendengar para pelacur lainnya yang terus memuji permainan Lucas di atas ranjang. Hari ini, Ia akan membuktikannya sendiri.
Wanita itu tersenyum lebar melihat sosok Lucas yang berjalan dengan gagah menuju arahnya. Sialan, auranya begitu kuat, wajar saja banyak sekali wanita yang terpesona dan melemparkan tubuh padanya secara gratis.
Kalau begini, di pakai setiap hari tanpa dibayar pun rasanya Ia rela.
"Siapa namamu?" Mendengar suara berat Lucas mampu membuat dirinya basah seketika. Gila, pria ini benar-benar membuatnya gila.
"Abby, namaku Abby..."
"Namamu cukup terdengar polos untuk jalang sepertimu."
Oh bahkan saat pria itu menghinanya pun terasa seperti pujian untuknya.
"Aku tidak suka melakukan foreplay, Jadi buat milikmu sendiri basah hingga siap untuk kugunakan."
Ya, Lucas paling tidak suka merangsang tubuh para jalang dengan mulutnya. Itu menjijikkan.
Apalagi untuk berciuman, kira-kira berapa banyak bakteri yang bersarang di mulut wanita-wanita itu?
Tapi bagaimana pun juga, Lucas tetap membutuhkan mulut bawah mereka untuk menuntaskan hasratnya. Lagipula tujuannya untuk memberikan kepuasan pada miliknya, bukan untuk memanjakan para jalang ini.
Abby—wanita itu mulai berdiri dan mendorong Lucas berbalik hingga pria itu terduduk di ranjang. Ia mulai menggerakkan tubuhnya dengan gaya sensual. Ia yakin pria ini akan tertarik dan segera menyerangnya.
Abby tidak mungkin langsung mengatakan bahwa dirinya sudah basah dari tadi dan sudah siap untuk dimasuki, itu tidak akan menjadi hal yang seru.
"Boleh aku meminjam tanganmu, Sir?"
Lucas menatapnya datar, lalu mengulurkan tangannya.
Abby meraih tangan itu dan meletakkan benda tersebut pada payudaranya yang hampir mencuat keluar dibalik gaun ketatnya.
Ia menekan tangan Lucas hingga seolah pria itu meremas payudaranya dengan kencang. Abby mendesah.
"Ohh..."
"Tanganmu sangat kekar, Sir... Apa kau tak ingin menyentuh bagian tubuhku yang lain dengan tangan ini?"
"Aku akan lebih cepat basah dan siap untukmu dengan bantuan tanganmu ini..." Bisik Abby di telinga Lucas.
"Buka bajumu." Ucap Lucas.
Abby tersenyum senang, Ia segera melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuhnya hingga dirinya kini telanjang bulat di depan pria itu tanpa rasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love with Vanity
Romance[Mature Content 21+] "Tak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu selain diriku." -Lucas Vella menatap secarik kertas yang ditemukannya di atas meja. Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu berusaha bangkit menahan perih pada selangkangannya. Ya, Pria it...