"Jadi, darimana kalian saling mengenal?"Vella menatap Lucas yang terduduk santai, Kenapa Nyonya Esmeralda bertanya seperti itu? Memangnya itu perlu?
Lagipula... tak mungkin Vella menceritakan tentang pertenuan buruk mereka. Hei, itu memalukan!
Vella menunggu Lucas yang menjawab, Ia takut salah bicara.
Esmeralda menaikkan kedua alisnya, "Tak ada yang ingin menjawab?"
"Ah itu..." Vella tergagap mencari alasan, pria brengsek satu ini tak ada tanda-tanda ingin menjawab!
"Saat itu... aku..." Vella berpikir keras, menemukan alasan yang sedikit masuk akal.
"Dia bekerja di sebuah rumah makan dulu, di sana kami bertemu." Jawab Lucas asal.
Vella menganggukkan kepalanya kaku sembari tersenyum, "I—iya benar..."
"Oh?! Itu berarti kau pandai memasak? aku menyukai wanita yang pandai memasak! Lain kali kita harus menghabiskan waktu bersama di dapur!" Esmeralda antusiaa mendengar itu. Berbanding terbalik dengan Vella yang kini memucat. Astaga dia hanya bisa memasak beberapa makanan sederhana, tidak sepadan dengan masakan Esmeralda!
Ia yakin wanita tua ini tak akan menyukai masakannya, seleranya terlalu tinggi.
"Ya, ajak saja dia. Dia pandai dalam hal itu." Lucas semakin memojokkan Vella.
Keparat.
"Baiklah, lalu... Bagaimana kalian bisa saling menyukai?"
Vella tersedak ludahnya sendiri, apa katanya?! Saling menyukai? Dia dan Lucas maksudnya? Oh itu hal paling mengerikan yang pernah Ia dengar.
Perkataan Nyonya Esmeralda sangat mustahil.
"Ka—kami tidak..."
"Kami belum saling menyukai." Potong Lucas.
Apa Vella tidak salah dengar? Pria itu menyebutkan kata belum? Itu berarti ada kemungkinan untuk nanti?
Perut Vella mendadak mual membayangkannya.
"Kenapa belum?"
"Kami baru mengenal satu sama lain, Nek."
Esmeralda menggedikkan bahu, "Tidak masalah, yang penting kau sudah menentukan pilihanmu."
Lucas memicingkan matanya, "Pilihan apa?"
"Pilihan untuk pendampingmu, Lucas."
"Pendamping untuk apa?"
Esmeralda memutar matanya, "Tentu saja pendamping hidup, bodoh!"
Lucas tertawa renyah, "Hah, omong kosong macam apa itu? tidak masuk akal."
"Aku serius, Lucas." Esmeralda menatap curiga pada Lucas, "Jangan katakan kau belum tahu sebuah adat yang sangat penting di keluarga ini?"
"Adat? Keluarga ini memiliki adat? Apa-apaan itu? Kuno sekali."
"Ternyata kau memang belum tahu." Esmeralda menghela napas. Ingatkan dirinya untuk memarahi anaknya nanti di akhirat karena tidak memberitahu hal ini pada cucunya!
"Kau memang tak pernah peduli pada keluargamu." Cecar Esmeralda.
"Nenek terlalu baper."
"Baper? apa itu?"
"Hanya bahasa gaul orang jakarta. Temanku di sana sering mengatakannya."
"Apa artinya bersifat negatif?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love with Vanity
Romance[Mature Content 21+] "Tak akan kubiarkan siapapun menyentuhmu selain diriku." -Lucas Vella menatap secarik kertas yang ditemukannya di atas meja. Ia menghembuskan nafasnya pelan lalu berusaha bangkit menahan perih pada selangkangannya. Ya, Pria it...