L w/ V [16] : Masa Lalu

15.7K 538 14
                                    


Vella memutuskan untuk keluar dari kamar saat makan siang, dirinya juga tak enak untuk menyuruh orang lain membawakannya makanan ke kamar. Tentu saja dengan baju turtle neck berlengan panjang untuk menutupi kemerahan di tubuhnya.

Ia melihat makanan yang sudah tersaji di meja makan, namun tak banyak seperti hidangan makan malam.

"Silakan dinikmati, Nyonya." Ucap satu pelayan padanya.

"Di mana Lucas?"

"Tuan tidak pernah makan siang di rumah, Nyonya."

Vella mengangguk, baguslah. Ia tak perlu melihat wajah pria itu siang ini. Dirinya bisa makan dengan tenang.

Sementara itu, Lucas tengah sibuk larut dalam pekerjaannya. Tak memperdulikan bahwa ini sudah waktunya makan siang.

Suara ketukan terdengar dari pintu, Lucas menyuruhnya masuk.

"Ini sudah waktunya makan siang, Sir." Andrew mengingatkan atasannya itu untuk beristirahat.

"Aku bisa makan sendiri kalau sudah lapar." Selalu saja jawaban menunda seperti itu yang di terima Andrew.

Andrew berdehem, "Anda tidak ingin makan siang bersama istri Anda, Sir?"

Lucas menghentikan kegiatannya, Ia lupa jika sudah memiliki istri. Tapi masa bodo, Ia tak peduli. Lucas kembali melanjutkan pekerjaannya.

Andrew menyerah jika Lucas tak menjawabnya lagi, Ia tak bisa memaksa pria itu. Andrew pamit keluar dari ruangan Lucas dan pergi untuk makan siang.

Lucas terus fokus menatap layar di depannya tanpa menyadari seseorang masuk tanpa izin ke ruangannya dan berdiri di sampingnya.

Plak!

"Menikah?! Apa-apaan itu?!"

Lucas yang tiba-tiba ditampar seenaknya menoleh dan berdiri menatap marah sang pelaku. Wanita itu terlihat murka dan menatap Lucas penuh emosi.

"Kau benar-benar sialan!" Makinya hendak menampar Lucas lagi namun di tahan pria itu.

"Kenapa kau di sini, Seina?"

"Apa?" Wanita bernama Seina itu tertawa bodoh, "Kau bertanya kenapa aku di sini?"

"Itu karena kau brengsek!"

"Kenapa?" Tanya Lucas datar.

Seina menarik tangannya kasar, "Berikan padaku alasan kenapa kau menikah tiba-tiba."

"Untuk apa?"

"Kau tidak ingin menjelaskan apapun agar aku tak salah paham dengan ini semua?!"

Lucas menghembuskan napasnya, "Kau yang pergi dariku, lalu untuk apa kau tiba-tiba datang kemari dan meminta penjelaskan padaku?"

"Ku rasa dulu kau mengerti kenapa aku pergi darimu, Lucas."

"Aku tidak mengerti."

"Bukankah aku pernah mengatakan padamu kalau aku pergi hanya untuk meningkatkan karirku? Aku akan kembali padamu. Tapi apa yang kudapatkan sekarang?"

"Meningkatkan karir? Berkencan dengan banyak pria kau bilang berkarir? Yang benar saja." Lucas mendengus.

"Aku bukan berkencan dengan mereka... Itu kulakukan untuk menaikkan popularitasku dengan bergaul dengan para model terkenal lainnya..."

"Dengan menciptakan skandal? Omong kosong."

"Kau tau aku hanya mencintaimu, Lucas..."

"Simpan kata-katamu itu untuk pria lain, aku tidak membutuhkannya."

Love with VanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang