L w/ V [15] : Virgin?

30.3K 667 13
                                    


Ciuman Lucas semakin menghabiskan kesadaran Vella yang semakin menghilang karena mabuk. Vella kehilangan akalnya, Ia bahkan membalas ciuman pria itu.

Oh astaga, bibir itu begitu lihai bermain di atas bibirnya. Meskipun ini pengalaman pertamanya, namun Vella bukan orang awam dalam hal seperti ini. Ia cukup mengerti.

Lidah Lucas mengait lidahnya hingga tanpa sadar Vella mengeluarkan desahannya. Untung saja dirinya berada dalam gendongan Lucas, tubuhnya terasa sangat lemas.

Lucas membaringkan tubuh Vella di atas ranjang tanpa melepaskan tautan mereka. Pria itu membawanya ke kamar mereka.

"Ahh...Sshh..." Desah Vella melengkungkan kepalanya ke belakang saat ciuman Lucas turun ke lehernya. Pria itu membuat tanda merah yang banyak di sekitar sana.

"Itu—geli..."

Lucas berhenti dan menatap wajah terpejam Vella, memperhatikan raut wajah tersiksanya.

"Kenapa berhenti...? lanjutkan saja... Itu enak..."

Sialan, wanita ini semakin membuat Lucas bingung. Kemarin berlagak sok melawan, sekarang meminta lebih.

Lucas melanjutkan kegiatannya, bibirnya turun membelai dada wanita itu kemudian merobek bajunya dengan kasar hingga menyisakan bra berwarna coral yang dipakainya.

Sedikit terkejut, Lucas memperhatikan ukuran dada Vella. Ini cukup besar untuk tubuh yang dimilikinya!

Kemudian Lucas menangkup benda kenyal tersebut dengan tangannya, Sialan, Lucas sepertinya menyukai ini.

Vella semakin menjerit saat tangan itu meremas dadanya. Lucas segera membuka pembungkus yang menutupi puncaknya. Matanya menggelap, pria itu langsung menghisap puncaknya hingga Vella menggelinjang geli.

"Ohh—yahh..." Racau Vella. Ini benar-benar sulit untuk dihentikan.

Jemari Vella terulur menyusuri helaian rambut Lucas dan menjambaknya, menekan kepala pria itu untuk terus bermain di dadanya.

"Ughhh..."

"Kenapa kau bisa memiliki tubuh yang indah?" Ucap Lucas dengan napas menderu.

Vella tak menjawab, Ia terus menikmati permainan lidah Lucas pada tubuhnya. Setelah puas dengan dadanya, Lucas turun semakin ke bawah hingga wajahnya tepat di depan kewanitaan Vella.

Lucas membuka celana tersebut dengan cepat, kini tubuh wanita itu hanya dilapisi sebuah kain yang menutup aset berharganya.

Lucas segera melucuti pakaiannya lalu kembali turun menatap lapar pada sesuatu di depannya.

Tangan Lucas membelai kewanitaan Vella sebelum akhirnya membuka pelapis terakhir itu. Lagi-lagi Lucas menatapnya terkejut, benda ini sangat jauh berbeda dari para jalang yang sering Ia tiduri.

Milik Vella benar-benar bersih dan terawat. Tanpa menunggu lagi, Lucas membenamkan wajahnya pada liang tersebut. Memutar lidahnya mencicipi seluruh permukaannya tanpa sisa.

Tubuh Vella semakin bergetar, Ia menggigit bibirnya menahan rasa nikmat yang menjalar pada tubuhnya.

Sialan, apa yang pria itu perbuat pada dirinya?

Lucas mulai memasukkan satu jarinya dengan pelan, memainkannya dengan sangat lembut di sana.

Vella merasakan pening di kepalanya semakin menjadi, Tolong... ini nikmat sekali!

Love with VanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang