L w/ V [14] : Mabuk

19.7K 615 15
                                    


Madrid, Spain.

Lucas dan Vella langsung terbang kembali ke kota asalnya karena Lucas tak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu lama.

Keduanya tak terlalu lama mengudara karena Lucas memerintahkan anak buahnya untuk mempersiapkan jet pribadinya. Seperti sekarang, mereka sudah tiba di mansion Lucas saat matahari belum terbenam.

Vella berjalan di belakang Lucas, kemudian Ia berbelok menuju kamarnya.

"Siapa bilang kau boleh menempati kamar itu lagi?"

Vella berhenti dan menoleh, apa sekarang Ia harus tidur di kamar yang disiapkan untuk para pelayan?

"Lalu di mana aku harus tidur?"

Lucas membuka pintu kamarnya dan menggerakkan kepala menunjuk ke dalam, "Masuklah, kau harus tidur denganku mulai saat ini." Sialan, kalau saja bukan karena ancaman neneknya, mana mau Lucas melakukan ini.

Vella tercengang, "Apa kau sedang mabuk?"

"Tidak, cepat masuk sebelum aku berubah pikiran menempatkanmu tidur di gudang."

"Memangnya tempat ini ada gudang? Semuanya terlihat mewah."

"Ah benar juga, bahkan gudang terlalu mewah untukmu."

Vella mendengus, "Barang-barangku masih ada di kamar ini."

"Barang-barangmu? memangnya barang apa yang kau miliki di kamar itu?"

"Ehm... maksudku pakaian yang kau sediakan untukku ada di dalam sini..." Sialan, Ini memalukan.

"Semuanya sudah di pindahkan ke kamarku, sekarang cepat turuti ucapanku sebelum aku benar-benar berubah pikiran."

Vella mengalah, Ia berjalan mendekat pada Lucas dan mengekor saat pria itu masuk ke kamarnya.

Vella menatap kagum pada kamar Lucas, Ini bahkan tak pantas disebut kamar. Ini sangat luas!

Bahkan, Vella bisa melakukan segala kegiatan sehari-hari tanpa harus keluar dari kamar ini. Dapur mini, kamar mandi, ranjang yang besar, mini theater, juga sebuah ruangan gym yang berlapis kaca transparan ada di sisi kamar ini. Oh jangan lupakan beberapa pintu yang mungkin bisa terhubung ke ruangan hebat lainnya.

Vella jadi penasaran ingin memasuki pintu itu satu persatu.

"Aku tau kau belum pernah melihat hal yang seperti ini, tapi kuperingatkan jangan pernah menyentuh barang-barang di sini tanpa izin dariku."

Wanita itu memutar matanya, "Siapa juga yang tertarik menyentuh barang milikmu."

Lucas berjalan menuju kamar mandi hingga dirinya menghilang dari hadapan Vella. Wanita itu membaringkan tubuhnya di ranjang yang terasa sangat empuk.

Ah Vella jadi mengantuk.

Ia memejamkan matanya, namun sesaat kemudian Ia kembali membuka matanya. Perutnya terasa lapar.

Ia bangkit dan berjalan menuju jendela besar yang menampilkan penampakan kota Madrid yang terasa kecil dari atas sini.

Ia terus melamun hingga tak sadar Lucas sudah berada di sampingnya.

"Apa yang kau lihat?" Lucas akhirnya membuka suara setelah diam memperhatikan wanita itu.

"Tidak ada."

"Matamu terbuka, itu artinya kau melihat sesuatu."

Vella menoleh, "Sekarang aku sedang melihatmu."

Lucas balas menatap mata Vella yang terlihat datar. Sialan, tak ada tatapan memuja yang biasa ditampilkan para wanita untuknya dari wanita ini?!

Bahkan, wanita itu berani menatapnya lama.

Love with VanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang