3 - Hello

284 44 17
                                    

"Setiap hari akan selalu ada kejutan dalam hidup. Entah yang membahagiakan atau malah menyedihkan. Kita tidak akan pernah tahu itu."

.

Jang Hanbyeol terlihat begitu sibuk di halaman belakang. Pakaian yang dikenakan hampir seluruhnya basah jika saja Hanbyeol tidak hati-hati. Untungnya ia tidak memakai baju cerah yang pasti akan menampakkan pakaian dalamnya. Bisa-bisa ia malu sendiri meskipun Hanbyeol dulu pernah memakai baju terbuka ketika ke pantai. Hanya beberapa kali, tidak sering.

Masih dengan gembor dalam tangannya, Hanbyeol tidak pernah memudarkan senyuman cantiknya. Wajahnya terlihat cerah melebihi sinar pagi ini. "Sudah besar ternyata."

Tangannya menyentuh kelopak bunga putih bergelombang. Bunga anyelir yang sempat Hanbyeol tanam beberapa waktu lalu. Bunga cantik yang selalu membuatnya merasa nyaman oleh pesona tanaman tersebut. Artinya yang cukup manis untuk Hanbyeol sendiri terkadang membuat dirinya merasa spesial. Semacam mencintai diri sendiri mungkin. Terlalu sulit dijabarkan oleh kata-kata.

"Sweet and lovely. Yes, I know. Tidak salah aku beli bibitnya dan menanam sendiri. Kebun ini semakin cantik juga." Matanya menelusuri setiap sudut yang dipenuhi bunga-bunga cantik yang selama ini ia rawat. Tidak sia-sia kerja di sini, kebun penuh bunga selalu membuatnya merasa tenang.

Tatapannya tidak bisa lepas dari bunga anyelir tersebut. Seolah menghipnotis agar tidak mengalihkan pandangan. "Apa aku beli bibit baru saja? Pasti akan tambah cantik jika aku tanam yang merah muda," kekeh Hanbyeol.

"Hei, Cloud," sapa Hanbyeol melihat anjing berbulu putih tersebut. Menghampiri Hanbyeol sambil mengibas-ngibaskan ekornya. "Mau main?"

Cloud menggonggong dengan nada yang berbeda, terdengar ceria. Tubuhnya bergerak ke sana-kemari sambil melompat-lompat. Kelihatan sekali ingin bermainnya. Dan Hanbyeol pun berdiri. Berlarian bersama Cloud sambil menyemprotkan air yang kini sudah Hanbyeol ganti menggunakan selang. Beberapa kali terjatuh lalu tertangkap oleh Cloud. Hanbyeol sudah tidak peduli lagi kalau sekarang bajunya basah sekaligus kotor karena tanah.

"Guk! Guk!"

"Hei! Geli tahu, Cloud. H-hahaha! Cloud!"

Tawanya pecah. Cukup terdengar sampai dalam. Tetapi, Hanbyeol tidak peduli. Ia terus bermain bersama anjing milik majikannya. Anjing ras maltese suka sekali bermain dengan Hanbyeol. Malah Hanbyeol terkadang merasa seperti majikan sungguhannya karena sering menghabiskan banyak waktu bersama Cloud.

Cloud melompat ke arah Hanbyeol yang langsung terjatuh diatas rerumputan. Pakaian sudah basah dan kotor, begitupun Cloud. Bulu putihnya terlihat sekali banyak noda berwarna coklat.

"Pekerjaanku bertambah lagi. Dasar ya." Hanbyeol menangkup dan mengusak-ngusak kepala Cloud gemas. Lalu menciumnya. "Ayo, kita mandi. Ahh ... tidak-tidak, kau dulu. Kau tidak boleh melihat aset berharga milikku sebelum suamiku."

***

"Akhirnya!"

Jungkook meregangkan tubuhnya. Mengerang karena punggungnya yang terasa pegal setelah berjam-jam duduk di depan layar lipat. Matanya benar-benar lelah ingin menutup saja. Tapi, terlalu pagi untuk sekedar merebahkan tubuh diatas benda empuk yang pasti merayunya untuk terlelap. Padahal list hari ini harus bisa selesai semua.

Sejak tadi, Jungkook memperhatikan Hanbyeol. Hanya terhalang benda transparan, Jungkook dapat melihat apa saja yang wanita itu lakukan. "Aku ingin skripsiku cepat selesai Ya Tuhan!" wajahnya diusap acak. Belum sempat mandi, hanya mencuci muka saja, tapi tampangnya tetap terlihat tampan.

Dear Jung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang