22.Persaingan Dimulai

28 5 0
                                    

Astagfirullah
Nyebut dulu sebelum ngehujat author ya:)
Maafkan author yang kejam ini:)

Kurang afdhol kalau belum follow akun author  sebelum baca🤗

Jangan lupa vote and komen guys, thank you🥰

Happy reading🥰

🎵🎵🎵

"Wendy"

Riana girang. Dengan antusias ia memeluk Perempuan berumur 18 tahun ini. Layaknya tak pernah jumpa, ia menyambut kedatangan Wendy dengan penuh sukacita.

"Duduk sayang" Wendy tersenyum, mama Ari memang benar benar baik hati. Padahal ia hanya sekedar anak dari teman kantor Riana, namun keluarga Wendy dengan keluarga Ari menjalin hubungan baik. Hanya saja Wendy yang terlambat menyadari jika Keluarga Mahendra memiliki keturunan laki-laki yang parasnya bukan main.

Wendy duduk dengan nyaman di sofa ruang tamu. Dilihatnya sekeliling rumah besar Mahendra, tapi tak menemukan sosok yang ingin ia temui.

"Eh tante, ini ada sedikit bingkisan" Wendy menyerahkan bingkisan yang ia bawa. Membuat Riana tersenyum senang.

"Ih nggak perlu repot-repot, makasih banyak ya sayang. Kamu udah lama banget loh nggak kesini, terakhir kali pas kamu masih SMP. Sekarang udah sebesar ini"

Wendy tersenyum menanggapi. Ia tipikal orang yang anggun dan tidak ingin banyak berbasa basi.

"Mama masih sering cerita tentang aku ke tante? " Tanya Wendy.

"Iya dong, tapi sekarang mama kamu kan kantornya udah beda sama Tante, tapi tetap sering kontak an kok."

Pintu rumah terbuka lebar. Menampakkan sosok jangkung yang sedari tadi diam-diam dicari Wendy.

Riana berdiri. Menyambut kedatangan Ari.

Mata dingin Ari menatap Wendy sebentar, agak bingung kenapa kakak kelasnya itu bisa ada disini.

Riana menarik Ari agar duduk di ruang tamu. "Wendy, kamu inget gak? Ini Ari. Anak cowok tante yang kembar"

Wendy tersenyum menatap Riana, lalu beralih menatap Ari yang menatapnya datar.

Wendy mengangguk antusias "ingat dong tan, Ari kan adek kelas Wendy sekolah"

"Oh ya? Bagus dong, jadi kalian bisa lebih dekat" Ucap Riana dengan penuh antusiasme.

Ari memasang muka datarnya, ia baru saja  pulang les, tiba-tiba Wendy datang kerumahnya. “Ma, Ari mau keatas,” Ucapnya.

Namun, baru saja ingin beranjak, tangan Ari sudah lebih dulu ditahan oleh Riana. Ditariknya tangan Ari, lalu menyuruh duduk di sofa melalui ekor matanya. Karena malas berdebat, Ari hanya pasrah.

Seorang laki-laki jangkung tampak menuruni tangga dan sesekali membenarkan jaketnya.

Wendy membelalak kaget. Kenapa lelaki berambut cepak itu bisa disini? Apakah dia termasuk keluarga Mahendra? Kenapa dia tidak pernah tau?

Melliflous (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang