14.Menginap (2)

38 9 0
                                    

Kurang afdhol kalau belum follow akun author sebelum baca🤗

Jangan lupa vote and komen guys, thank you🥰

Happy reading🥰

🎵🎵🎵


Aku adalah aku
Yang suka berhalu tentangmu


Well, dari sekian tahun yang pernah Mely lalui, baru kali ini ia terjebak ke dalam lubang ke-halu an yang hakiki.

Ia masih saja teringat jelas kilasan memori beberapa saat lalu.

Mely masih menatap wajah tampan sekaligus manis milik Ari.

Betapa bersyukurnya dirinya dapat menyukai lelaki sepintar dan setampan Ari.

Namun tiba-tiba semuanya suram dan hilang dalam sekejap saat vokal Zidan menginterupsi nya.

"Woy. Ngelamun mulu lo. Kesambet entar,Mel"

Nah kan, sudah Mely duga.

Itu semua hanyalah halu yang semakin memporak-porandakan isi pikirannya.

"Heh. Lo ngelamun apa sih Mel? Malem-melem gini lagi. Pamali tau" Cerocos Zidan tanpa henti.

Mely menyumpah serapahi Zidan dalam hatinya. Dan dari sekian sumpah serapahnya, ia berharap semoga Zidan segera dibumihanguskan.

"AAAKH..MAU GILA RASANYA"

Mely menjambak rambutnya dengan gestur kesal sekesal-kesalnya.

Kenapa juga ia sampai berharap kepada Ari sampai segitunya.

Huh, dirinya benar-benar harus beli kaca yang lebih besar lain kali.

Apalagi dengan kedatangan Zidan yang tak terduga itu. Dengan seribu satu alasan dan bujukannya kepada Gilang, ia pun dapat kamar gratis malam ini dirumahnya.

Fix, hari ini rumahnya sudah persis seperti panti jompo.

Suara gedoran pintu yang terdengar sangat keras sukses memekakkan telinga Mely. Dengan langkah gontai ia membuka pintu kamarnya dan mendapati Zidan yang kini berdiri menjulang dengan snack besar ditangannya.

"Kuy, ikut gue" ajaknya.

"Kemana sih. Gak tau apa gue lagi gak mood"

Zidan berdecak kesal. "Udah kayak pengantin yang lagi dipingit aja lo, di kamar terus. Buruan elah"

Mely menggelengkan kepalanya tanda tak berminat. Ia hampir saja menutup rapat pintunya, namun kaki sialan milik Zidan malah mengganjalnya.

"Awas deh gue lagi eneg sama lo"

"Gue? Gue kagak nglakuin salah apa-apa ye" Zidan membela diri sendiri.

Dengan geram, Zidan menarik Mely supaya ikut dengannya.

Betapa terkejut nya Mely ketika kamar tamunya kini sudah disulap menjadi seperti bioskop.

Dan lebih kaget nya lagi, ada Ara dan Ari yang sudah siap dengan jajanan mereka.
Ralat, bukan Ara dan Ari. Hanya Ara saja yang terlihat exited. Sedangkan kembarannya itu hanya diam saja mengikuti arus jalan.

"Kita mau ngapain?" Mely mendaratkan pantatnya di karpet bulu. Tepat disebelah kiri Ari duduk. Tapi dengan jarak lumayan jauh tentunya.
Nyali Mely tidak sebesar itu, bung.

Datanglah makhluk kecil nan lucu dengan membawa berbagai macam minuman. Dari air putih sampai kotak berisi jus penuh pun dibawa. Ini mah sama dengan perampokan kulkas besar-besaran. Siapa lagi kalau bukan ulah Melani dan Zidan.

Melliflous (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang