Kurang afdhol kalau belum follow akun author sebelum baca🤗
Jangan lupa vote and komen guys, thank you🥰
Happy reading🥰
🎵🎵🎵
This is my life. You don't judge me
SRING!!!
Suara tirai kamar terbuka membuat Mely melenguh pelan.
"Bangun mbak Mely, ini sudah pagiii"
Ucap Mbok Ina lembut.Mbok Ina adalah pembantu yang hampir 10 tahun bekerja di rumahnya.
Bagi Mely, mbok Ina sudah ia anggap seperti ibu sendiri.
Dengan telaten beliau menjaga dan melayani Mely dan Gilang, meskipun umurnya sudah menginjak kepala lima."Lima menit lagi, pasti Mely bangun mbok. Mbok ke bawah dulu aja"
Guman Mely sembari menarik selimut ke atas kepalanya.Mbok Ina geleng-geleng kepala melihat sikap Mely yang memang susah dibangunkan.
Tak mau berlama-lama dengan argumennya, Mbok Ina memilih menyiapkan sarapan di bawah.🎵🎵🎵
"jangan lagi rindu cinta
Ku tak mau ada yang terluka
Bahagiakan dia aku tak apa
Biar aku yang pura-pura lupa"Mely bersenandung riang menuruni anak tangga satu persatu.
Tatapannya menyapu sekeliling rumah, dan menemukan mbok Ina yang sedang berkutat dengan dapurnya."Papa mana mbok?"
Mely menghampiri meja makan dan mengambil sepotong sanwich."Lho, mbak Mely lupa tho, bapak, kan hari ini ada acara kantor, makanya berangkat pagi,"
Jelas Mbok Ina panjang lebar.Mely melongo mendengar penjelasan mbok Ina. Dengan cepat ia menyambar tas nya dan mengambil kotak makan sebagai bekal yang sudah di siapkan mbok Ina di meja pantry.
"Kenapa mbok nggak bilang dari tadi, siiiih...terus Melany juga udah berangakat?"
Mbok Ina mengagguk cepat.
"Iya, mbak. Tadi bareng sama bapak"Meskipun umur Mbok Ina sudah terbilang kepala lima, namun mbok Ina tetap menghormati Gilang sebagai majikannya dengan sebutan 'bapak'.
Mely kalang kabut. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Dan ia belum berangkat ke sekolah.
Ia mulai memutar otak. Cara apa yang harus di lakukannya dalam waktu 15 agar dapat sampai di sekolah.Dan satu nama kini bersarang di otaknya.
"ZIDAN!! SI MALES ITU PASTI BELUM BERANGKAT"
Mely menoleh kepada Mbok Ina dan mencium punggung tangannya.
"Assalamualaikum, mbok"
"Waalaikumsalam"
🎵🎵🎵
Sepanjang perjalanan menuju rumah Zidan, Mely tak henti-hentinya menggerutu.
"bener-bener deh, ini si bokap bukannya pura-pura lupa, tapi emang bener-bener lupa sama anaknya sendiri. Kenapa juga tadi pagi gue nyanyi pura-pura lupa. Lupa beneran, kan"
🎵🎵🎵
HELLO YOROBUN
JANGAN BOSEN BOSEN LOOH
POKOKNYA STAY TERUUS SAMA MELLIFLOUS😚
Tiyur😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Melliflous (ONGOING)
Teen FictionMely, si gadis buta cinta dan terlalu peka itu menjatuhkan hatinya kepada sosok Arian Mahendra, lelaki dengan kelebihan vokal emas dan visual yang tak kalah berkelas dari oppa korea yang sering ditontonnya dari layar laptop. Berawal mendengarkan ira...