Chapter 9: Jalan-Jalan

62 4 0
                                    

Part ini didedikasikan untuk cchamomile98
----


Haiiiii, assalamualaikum semua. Seperti biasa nih yah, aku mau nanyain kabar kalian semua😊😊 baik baik aja kan? Moga yah😘

Aku mau ngucapin makasih banyak yah buat yang mau baca cerita aku❤️ buat yang mau vote cerita aku❤️❤️ dan buat yang mau komen di cerita aku❤️❤️❤️ pokoknya makasih banget buat kalian semua karena mau nyempetin waktu buat baca cerita amatir aku ini🤭🤭

Sesuai janji, aku double update malam ini, yeyy!!

Kalo gitu, kita langusng aja yah. Happy reading guyss!!🤗

Santai!

Santai!

Santai teruss!!

°•°•°•°

Jam sudah menunjukkan pukul 15.35, yang menandakan waktu sudah sore. Di atas ranjang terlihat seorang gadis tengah bergelung manja di balik selimutnya. Dari arah jendela, cahaya matahari sore menyinari wajah cantik sang gadis, membuat ia tampak makin memukau walau sedang terpejam

Tak lama, terdengar suara pintu kamar yang terbuka. Dari arah pintu, seorang pria bertubuh tinggi dengan wajah tampan berjalan perlahan menuju ke arah ranjang. Nampak sekali pria itu tak ingin sampai sang gadis terbangun dari tidur sorenya. Ia kemudian duduk di pinggir ranjang. Di usapnya rambut panjang sang gadis lembut. Pria itu menundukkan kepalanya hingga sejajar dengan wajah sang gadis

"Bangun sayang" ucap pria itu bermaksud membangunkan sang gadis

"Enghhh"

"Anna sayang, bangun" bisik pria itu masih berusaha membangunkan sang gadis

Dan akhirnya terbongkar sudah siapa sang gadis yang tengah tidur di ranjang. Ia adalah pemeran utama gadis pada cerita ini, siapa lagi kalau bukan nona Anna Vionica Alandra. Kekasih dari pria tampan yang masih berusaha membangunkannya. Kendra Alan Stevano

"By~ bangun yuk" kata Kendra masih tetap berusaha. Sementara Anna hanya membalas dengan gerakan kecil

Tak ingin menyerah, Kendra akhirnya memilih cara pamungkas yang baru saja tercipta di otak cerdasnya. Pria tampan itu mulai menggerakkan kepalanya mendekati wajah Anna. Di kecupinya seluruh permukaan face milik kekasih beautiful-nya itu. Mulai dari jidat lebar Anna -- kalo kata Gevano, lalu turun ke mata, turun lagi ke hidung, lalu berbelok ke kedua pipi kanan dan kiri Anna yang agak gendut. Terakhir, bibir Kendra mendarat di bibir mungil Anna. Di kecupnya bibir Anna berkali kali, dengan mata terpejam dan tangan yang masih setia always mengelus rambut gadisnya. Kendra terlihat sangat menikmati perbuatannya itu. Hmm.. Mode badjingan on :)

Sementara sang gadis yang menjadi korban tindakan tidak seno-onoh Kendra, mulai bergerak gelisah. Seolah olah tubuhnya dapat mendeteksi tindakan pelecehan yang di lakukan padanya. Perlahan tapi pasti, mata yang semula terpejam, kini mulai terbuka sedikit demi sedikit lama-lama menjadi gunung. Oke, skip

"Ihhh, lo ngapain sih?" kata Anna sembari mendorong wajah Kendra menjauh dari depan mukanya

Kendra menyentil kening Anna pelan. "Udah di bilang ngomongnya pake aku kamu, masih aja nggak mau denger. Nakal" ucap Kendra masih belum menjauhkan wajahnya

KASAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang