Chapter 12: Perang Dingin

46 5 0
                                    

Assalamu'alaikum, holla~

Gimana kabarnya? Masih betah nunggu cerita aku nggak? Masih suka cerita aku nggak? Sini, absen kota kalian dulu yuk! Ramainya cerita aku, xixixi😋 kalo mau negbacot juga boleh, asal bahasanya dikondisikan yah?😜😜

Maaf update-nya lama. Lagi banyak masalah. Jaringan jelek, bad mood, tugas numpuk, nggak ada semangat, pokoknya banyak banget deh😪😪 mohon maklum yah. Dan dukung terus aku dengan cara vote, komen, dan share cerita aku. Biar aku makin semangat!!🤧👌

Seperti sebelumnya, aku mau ngucapin, makasih buat yang udah baca cerita aku♥ yang udah vote cerita aku♥♥ dan yang udah VotMen cerita aku♥♥♥ aku ucapin tengkyu banyak - banyak yah~

Seperti sebelumnya, aku mau ngucapin, makasih buat yang udah baca cerita aku♥ yang udah vote cerita aku♥♥ dan yang udah VotMen cerita aku♥♥♥ aku ucapin tengkyu banyak - banyak yah~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°•°•°•°

SMA Pelita

Anya menatap bergantian antara Anna dan Kendra, lalu menatap Velicia dengan tatapan yang mengatakan 'mereka kenapa?', yang  di jawab gelengan kepala dari Velicia, menandakan ia juga tak tahu

"Na, lo berantem sama Kendra?" tanya Anya berbisik

"Nggak" jawab Anna

"Terus?"

"Nggak ada terus terus. Kita nggak berantem, nggak terus terus juga, orang dari tadi diem kan"

Seketika Anya menepuk jidat. Rasanya ia ingin menggigit empedu Anna saking gemasnya dengan sikap tidak peka menjurus bego yang melekat di diri gadis muda itu

"Maksud gue bukan gitu Na. Maksud gue itu kenapa lo diem - dieman sama Kendra. Biasanya kan lo berdua udah melakukan segala ritual bucin kalían, kok sekarang diem - dieman?" Anya bertanya dengan jelas, soalnya manusia macam Anna ini memang harus di beginikan kalo mode tidak pekanya lagi on

"Owh, kalo gue sih karena lagi kesel sama dia"

"Kesel kenapa? Terus kalo Kendra, alasan ngediamin lo kenapa?" Anya masih terlihat penasaran

Anna mengangkat bahu--tak perduli. Tanpa menjawab, ia berdiri lalu meninggalkan kelas menuju ruang informasi. Gadis kalem itu mendengus kesal karena di gantung rasa penasaran

Beberapa menit setelah Anna keluar, terdengar suaranya yang menyampaikan sebuah informasi

'DI BERITAHUKAN UNTUK SEMUA MANUSIA YANG MERASA DIRINYA ANAK OSIS DI SMA PELITA, DI MOHON UNTUK SEGERA KERUANGAN OSIS, JANGAN ADA YANG NGARET. SEBAB KETAHUILAH, MENUNGGU ORANG NGARET ITU NGGAK ENAK MOM, TERLEBIH LO SEMUA BUKAN JODOH GUE'

KASAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang