Chapter 7: Jadian (Spesial Chapter Pt.1)

72 5 0
                                    

Apa kabarnya para readers sekalian? Semoga kalian baik baik aja yah, dan dalam mood yang baik, biar kalian semangat baca cerita aku.. xixixixi 🤭🤭

Kalo ada typo atau kesalahan, mohon readers tandain yah, biar aku bisa langsung perbaikin. Kan enak kalo kalian baca nggak ad typo atau kesalahannya. Oke, kita langsung aja yahh..

Happy reading all❤️❤️😉

°•°•°•°

Sinar matahari terlihat menyinari dua sejoli yang tengah tertidur sambil berpelukan di atas ranjang. Jam sudah menunjukkan pukul 06.05, namun mereka masih saja bergelung dari kehangatan masing masing

Perlahan mata sang pria mulai bergerak, dan berlanjut hingga matanya terbuka sepenuhnya. Sang pria mengalihkan tatapannya ke penjuru kamar, bermaksud memeriksa keadaan kamarnya, kali aja ada yang di gondol maling, yeekan..

Setelah tatapan pria tersebut bertraveling ke penjuru kamar, atensinya terjatuh pada gadis yang tertidur di sampingnya. Melihat pemandangan indah di sampingnya, ke dua sudut bibir pria tersebut tertarik, membentuk senyuman indah nan menyegarkan mata. Tangannya terulur maju, dan mengelus lembut rambut panjang milik sang gadis

"Cantik" bisik pria tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah tuan Kendra Alan Stevano

Bibirnya terus mengukir senyum indah, begitu pun dengan tangannya yang terus bergerak membelai lembut rambut si gadis yang masih saja asik dengan dunia dream-nya. Namun senyum Kendra seketika luntur ketika memorinya mengulang adegan yang di lihatnya semalam, adegan yang memperlihatkan Anna memeluk erat pinggang seorang pria dan tertidur dengan santainya. Mengingat hal itu, hati Kendra bergejolak panas--cemburu. Matanya berkilat dingin, dengan otaknya yang memikirkan rencana rencana untuk memberi pelajaran pada pria itu

Sibuk dengan pikiran dan rasa cemburunya, Kendra tak menyadari bahwa gadis di sebelahnya itu sudah terbangun dan kini tengah berusaha memfokuskan penglihatannya. Anna mengernyit melihat wajah Kendra berada di depannya. Ia kembali memejamkan matanya lalu membukanya kembali

"Apa semalam itu bukan mimpi yah?" gumam Anna pelan ketika wajah Kendra tak kunjung hilang juga

Sementara Kendra tersentak, mendengar gumaman dari Anna. Pria itu lalu mengalihkan atensinya ke sampingnya, menatap Anna yang juga balik menatapnya bingung

"Kenapa?" tanya Kendra lembut sambil mengelus rambut Anna

"Ini gue masih mimpi, atau lo yang beneran di sini?" tanya Anna balik

"Lo nggak lagi mimpi" jawab Kendra masih dengan nada lembut

"Berarti lo beneran lagi ada di depan gue dong?" tanya Anna lagi--memastikan

Kendra mengangguk, membenarkan perkataan Anna

"Kok bisa sih?" monolog Anna pelan

Mendengar perkataan Anna, mata Kendra langsung berubah dingin, bahkan hawa di sekitarnya mulai memancarkan kengerian. Elusan di rambut Anna pun terhenti. Anna yang merasakan keanehan bercampur dengan hawa mengerikan pun mendongak, menatap Kendra yang kini balik menatapnya. Satu kata untuk menggambarkan ekspresi Kendra

Mengerikan..

Seketika Anna menciut melihat tatapan membunuh dari Kendra. Otaknya memutar kejadian tempo lalu saat di cafe miliknya, di mana Kendra memarahinya karena ia ketahuan balapan. Namun, hawa dan tatapan Kendra sungguh menakutkan sekarang ini. Ia meneguk ludah kasar. Kali ini, kesalahan apa lagi yang telah ia perbuat

KASAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang