Tolong tandain kalo ada kesalahan atau typo dalam penulisan aku yahh~
Happy reading..°•°•°•°
Burung burung sudah berkicau sedari tadi, matahari juga telah naik ke peraduannya, namun hal tersebut tak membuat seorang gadis terusik dari tidur damainya. Ia masih saja asik tersenyum sambil menggerak-gerakkan kakinya merasakan sisa sisa hawa dingin di kasurnya
Namun, tak lama kemudian ia mengernyit mendengar suara ponsel yang tengah berbunyi. Ia berdecak, pasalnya suara itu juga telah berbunyi beberapa jam yang lalu, namun karena tak ingin mengganggu tidurnya yang indah, ia lebih memilih mengabaikannya. Namun ternyata, suara itu kembali berbunyi sekarang. Karena sudah tak tahan, juga karena tidurnya sudah terganggu, ia pun memilih mengangkat ponselnya yang tengah menjerit itu
"Halo" kata gadis itu dengan suara seraknya -- khas orang bangun tidur
"Annaaa!" tiba tiba Anna menjauhkan telponnya dari telinganya ketika mendengar si penelpon menjerit
"Ini siapa sih!? Pagi pagi nganggu aja! Nggak tahu ini Weekand!" Anna berkata dengan kesal
"Heh ini gue, Velicia" si penelpon memberi tahu identitasnya yang ternyata Velicia
"Ohh elo Vel, kenapa?" Anna bertanya sambil mengucek matanya yang merupakan kebiasaannya bila bangun dari tidur
"Gue mau ngajak lo ketemuan" jawab Velicia
"Hah? Dalam rangka apa?" Anna kembali bertanya
"Yah nggak dalam rangka apa apaan sih. Kita kan udah lama nggak meet bareng" jawab Velicia
"Ohh, yaudah Sherlock aja lokasinya" ucap Anna malas
"Nggak usah pake Sherlock sherlock-an segala. Kita lagi di kafe lo, jadi datang aja kesini
"Hah? Kafe gue? Kafe gua yang mana?" tanya Anna bingung
"Kafe pusat lo" jawab Velicia
Yah, Anna memang memiliki satu kafe pusat dan beberapa kafe cabang di sekitar Jakarta. Ia meminjam modal kepada ayah Gevano untuk membuka usaha kafe. Karena Anna yang handal dalam mengelola kafenya, sehingga kafenya bisa berkembang dan membuka cabang di beberapa daerah di sekitaran Jakarta. Karena kafenya yang sudah berkembang dan bercabang, Anna memutuskan untuk mengembalikan modal usaha yang ia pinjam kepada ayah Gevano. Dari hasil kafe itulah Anna bisa membeli apartemen mewah dan hidup mandiri tanpa bantuan dana sepeserpun dari 'ayah' nya itu
"Ohh, yaudah gue otw" setelah itu Anna memutuskan sambungan telpon setelah mendengar balasan 'oke' dari Velicia
"Hancur deh rencana Weekand gue" gumam Anna menghela nafas panjang
Ia pun bangkit dengan malas menuju ke kamar mandi. 15 menit kemudian, Anna keluar dengan bathrobe yang membungkus tubuhnya, serta handuk yang bertengger manis di kepalanya
Anna berjalan menuju ke arah lemari. Sejenak ia melihat ke arah jendela, melihat cuaca siang ini yang ternyata sedang cerah. Ia pun kembali menatap isi lemari dan memilih pakaian yang cocok untuk ia gunakan pada siang hari yang cerah ini. Dan pilihannya jatuh pada baju kaos berwarna putih di padukan dengan kemeja kotak kota warna pink yang ia lihat serta celana jins biru bermodel sobek sobek. Sebagai pelengkapnya, Anna menggunakan sepatu putih di tambah dengan tas selempang yang juga berwarna putih. Anna melihat penampilannya di cermin, lalu ia tersenyum puas. Ia lalu mengambil dompet serta heandphone miliknya dan bergegas menuju garasi
Sesampainya di garasi, ia langsung menuju mobil putih yang ia menangkan pada balapan semalam. Ia memencet tombol untuk menyalakan mobil tersebut, dan mulai menancap gas meninggalkan kawasan apartemen mewah miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAVA
Ficção Adolescente⚠Ketos Gesrek ganti judul menjadi KASAVA Kendra, Arkan, dan Bima, tiga pria tampan yang hobinya pindah pindah sekolah. Jika di tanya alasan mengapa mereka sangat suka pindah sekolah, maka dengan santainya mereka akan menjawab ' di sana udah nggak ad...