Chapter 8: Spesial Chapter

62 6 0
                                    

Hai rederssss... Apa kabarnya kalian semuaa? Moga aja baik yah😚😘

Nah, aku mau jelasin dikit tentang judul chapter ke delapan ini. Pasti kalian udah lihat kan, judul chapter nya.. oke, sesuai judul chapter di atas yang bertuliskan 'spesial chapter', otomatis isinya tentang sesuatu yang spesial lah. Dan chapter ini itu beda sama spesial chapter yang sebelumnya

Kalo kalian nanya, 'apa bedanya'.. jawabannya, kalo chapter sebelumnya itu nggak terlalu spesial. Karena menurut aku masalah tentang jadian gitu udah biasa, makanya aku pakein embel embel di awalnya, 'jadian (spesial chapter)' kayak gitu kan. Nah, kalo chapter ini itu menurut aku spesial banget, makanya nggak aku pakein embel embel di depannya 'spesial chapter', ini membuktikan kalo chapter ini itu benar benar spesial

Kalian ngerti? Kalo nggak, kalian tanya aja di kolom komentar yaw~

Terus kalo kalian tanya 'apasih yang buat chpater delapan ini spesial banget?', maka, dengan tegas author akan menjawab.. langsung baca aja biar tahu😚😋😋

Happy reading guyss!!

Santai!!

Santai!!

Santai aja bacanya!!

°•°•°•°

Mansion Stevano Family

Kendra telah sampai di mansion keluarganya. Ia sehabis mengantar Anna ke apartemennya tadi. Sebenarnya, Kendra sangat khawatir mengenai keadaan Anna yang tinggal sendiri di apartemen. Ia juga tadi menawari Anna untuk tinggal di apartemen atau rumahnya. Namun, karena dasarnya Anna itu keras kepala plus ngeyel, jadilah niatan Kendra itu tak terlaksanakan

Kendra memarkirkan motornya. Ia lalu berjalan memasuki mansion tanpa mengucap salam

Kendra berhenti. Ia menengok ke arah ruang keluarga yang terdapat Arkan dan Bima. Kendra mendengus malas

"Ngapain lo berdua kesini?" Kendra memutar arah seraya berjalan menuju ruang keluarga dan duduk di samping sang mamah

"Yah.. cuman mau main main aja" Bima menunjukkan cengiran bodohnya yang di balas Kendra dengan putaran bola matanya

"Kendra ke kamar" ucap Kendra dingin plus datar

Arkan dan Bima menghembuskan nafas kasar, lalu pamit dan mengikuti Kendra ke kamar sang bos itu. Sesampainya di kamar, Kendra langsung mengganti baju. Sementara ke dua sahabatnya itu memilih duduk di kasur miliknya

5 menit kemudian, Kendra keluar dengan keadaan yang lebih segar dan baju yang sudah berganti dengan kaos hitam polos dan celana bahan sepanjang lutut berwarna putih

"Lo nggak niat buat maafin nyokap lo Ken?" tanya Bima saat Kendra menduduki sofa yang berada di kamarnya

"Nggak" jawab Kendra singkat dan dingin

"Ini udah bertahun tahun sejak kejadian itu loh" Bima kembali berucap. Yah, memang sejak kejadian 'itu', Kendra seketika berubah menjadi pribadi dingin kepada orang orang sekitar, dan akan sangat dingin kepada mommy dan omanya

"Gevano nggak ikut?" tanya Kendra mengalihkan pembicaraan tanpa berniat menyahuti perkataan Bima

"Nggak. Mau ngapel ke apartemen Anna katanya" balas Arkan yang sibuk dengan ponselnya

KASAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang