Di dedikasikan untuk NisaRani2
Nggak tau mau ngomong apa buat pembukaan. Tapi satu yang penting, aku ucapin makasih banyaakk bangett buat yang udah vote and komen, juga share. Lope banyak-banyak pokoknya!
HAPPY READING AND STAY ENJOY GUYS~
°•°•°•°
Anna mengusap matanya pelan. Rasanya, ia sangat enggan untuk bangkit dari tempat tidur. Kepalanya terasa sangat sakit. Ugh! Ini semua pasti di karenakan ia menangis semalam. Tidak usah tanya alasan atas tangisan Anna, itu semua di sebabkan oleh kandasnya hubungan Anna dan Kendra. Yah, sejak berakhirnya hubungan mereka--lebih tepatnya sejak Anna menginjakkan kakinya di apartemen, hingga sekarang, Anna selalu menangis bila mengingat mengenai hubungannya yang sudah berakhir.
Memilih mengusir masalah hubungannya--takut nanti ia kembali melow, Anna memilih bergegas menuju kamr mandi. Agendanya sangat padat hari ini. Mulai dari rapat OSIS, persiapan acara besok, dan lain-lain. Ia yakin semua itu membutuhkan waktu yang sangat banyak, dan pastinya akan menguras tenaga.
Sesampainya di dapur, Anna melihat beberapa maid yang sedang sibuk memasak. Ia menghampiri seorang maid paruh bayah yang sering melayaninya saat sedang berkunjung ke mansion Antoni.
"Pagi bi Sarih" sapa Anna dengan senyuman
"Eh, pagi juga non Anna. Kok pagi-pagi udah ke sini aja?" bi sarih balas tersenyum hangat
"Hehehe, iya nih bi. Anna mau masak soalnya"
"Loh? Non nggak usah masak, bibi aja. Ntar non tingga nunggu selesainya aja"
"Bukan buat Anna bi. Anna mau masak buat Gevano, semalam dia nge-chat Anna. Katanya dia lagi sakit, trus minta di masakin makanan" jelas Anna
"Oalah, den Gevano toh. Kalo gitu, silahkan non" kata bi Sarih, kemudian pamit untuk melanjutkan pekerjaanya tadi
Anna melirik jam sebentar, 06.25. Bergegas ia mengambil beberapa bahan makanan, dan mulai mengolahnya. 60 menit kemudian, makanan Anna telah siap. Ia melepaskan celemek yang sedari tadi setia menemaninya.
"Bi, Anna udah selesai masak. Anna mau nitip makanannya sebentar, soalnya Anna mau ganti baju dulu. Bisa?" tanya Anna pada bi Sarih
"Oh, bisa non, bisa"
Anna mengangguk sebentar, lalu berjalan meninggalkan dapur. Sampai di kamar, Anna segera menuju walk in closet untuk mengganti pakaiannya, karena saat ini Anna hanya mengenakan daster rumahan saja. Matanya menatap pakaian yang berjejer rapi di lemarinya. Ia sedang menimang, pakaian apa yang akan ia gunakan sekarang? Hingga akhirnya, pilihannya jatuh kepada sebiji legging putih, dan kemeja abu yang lengannya ia lipat hingga di bawah siku. Setelah memoles wajahnya agar makin cantik, Anna mengambil semu barang pentingnya, dan segera turun ke bawah.
Menapaki tangga terakhir, suara bising menyambutnya. Matanya melirik cepat ke arah jam tangannya, 07.40. Heh, on time sekali mereka. Sudah seperti menghadiri upacara di hari senin.
Menguatkan hati, lalu menghenbuskan nafas kasar, Anna berjalan mantap. Tepat di depan ruang makan, Anna melihat 7 orang yang tengah duduk seraya bersenda gurau. 4 di antaranya Anna kenali. Tanpa berniat perduli lebih dalam, Anna milih mengacuhkan mereka semua, dan mulai bertanya pada bi Sarih
KAMU SEDANG MEMBACA
KASAVA
Roman pour Adolescents⚠Ketos Gesrek ganti judul menjadi KASAVA Kendra, Arkan, dan Bima, tiga pria tampan yang hobinya pindah pindah sekolah. Jika di tanya alasan mengapa mereka sangat suka pindah sekolah, maka dengan santainya mereka akan menjawab ' di sana udah nggak ad...