Part 5

1.7K 135 38
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukan pukul 06.00, matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu malu. Gadis yang saat ini sedang menundukkan kepalanya dan punggung menyandar di kepala ranjang, dengan air mata yang sesekali mengalir tanpa bisa gadis itu hentikan.

Gaeun, tangannya menggenggam erat liontin yang menggantung di lehernya. Hadiah terakhir yang Ian berikan padanya, hadiah itu akan selalu ia simpan sampai kapan pun itu.

Perlahan kepalanya teralihkan menatap benda pipih yang tergeletak di atas meja kecil di samping ranjang nya. Jejak air mata, ia hapus dan tangannya mulai menggapai ponselnya.

HariKoo

Annyeong, Gaeun
Selamat pagi
Kau sudah bangun?
Hei, ayo bersiap siap ke sekolah

Selamat pagi, Hari

Apa kau baru bangun?

Tidak

Baiklah, kau sudah siap?

Aku sedang bersiap

Oke, sampai nanti

_________________

Sudut bibirnya sedikit terangkat ke atas, "semoga ini tidak berpengaruh kepada teman temanku." gumam Gaeun lalu mulai membersihkan dirinya di kamar mandi. Seusai selesai dengan urusan mandi, Gaeun mulai memasukkan beberapa baju dan peralatan pentingnya di dalam tas yang sedikit lebih besar.

Gaeun berkaca di depan cermin yang ada di kamarnya, "lebarkan senyuman mu, Gaeun." ucapnya pada dirinya sendiri.

Helaan nafas kecil keluar dari mulut Gaeun, gadis itu mengambil ponsel yang masih setia tergeletak di atas meja. Perlahan, kaki nya melangkah keluar dari kamar, setelah mengunci pintu, gadis itu kembali berjalan menuju lift dan turun ke lantai empat untuk menemui Hari.

Akhirnya Gaeun sampai di tempat yang di tinggali Hari dan keluarganya, tangannya mengetuk pintu kayu itu pelan dengan tetap berdiri menunggu orang dalam membuka pintu itu. Benar saja, tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan ibu Hari yang masih mengenakan celemek badannya.

"Selamat pagi, Bibi." ujar Gaeun seraya menunduk sopan, di tambah senyum manisnya.

Ibu Hari tersenyum lembut, "selamat pagi, Gaeun," sahutnya lalu mengajak Gaeun agar menunggu Hari di dalam saja, "anggap rumah sendiri ya." Ibunya Hari berjalan kembali ke dapur dan meninggalkan Gaeun yang hanya diam duduk dengan sangat tenang.

Gaeun mengalihkan perhatiannya menatap pintu kamar Hari yang perlahan terbuka dan terlihatlah Doori yang keluar dengan wajah bantal nya, tanda bahwa dia baru bangun tidur.

Shinbi's House: Gaeun Lee And IanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang