Setelah beberapa saat yang lalu, 'dia' melihat seorang gadis bersama Noel lalu berjalan bersisian dengan tangan yang saling menggenggam, pria itu perlahan berjalan diam diam mengikuti Noel dan juga gadis di sebelahnya itu.
Sesekali pria itu menghentikan pergerakannya agar tak terlalu menimbulkan kecurigaan bagi Noel. Apa pun keadaannya dia harus tetap waspada, 'kan?
*****
"Noel, dimana tempatnya? Kenapa sangat lama?" tanya Gaeun.
"Kau berjalan terlalu lamban, jadinya terasa lama." sahut Noel, "Gaeun, kau mau mempersingkat waktu tidak?" tanyanya seraya tersenyum kecil.
"Eh? Memang bisa? Bagaimana caranya?" Gaeun sedikit tertarik dengan kata-kata Noel, yah tentu karena dia sudah cukup lelah berjalan jauh.
"Kau benar benar ingin tau?" tanya Noel dan mendapat anggukan dari Gaeun, "baiklah, tunggu sebentar.." Noel menghentikan langkahnya dan diikuti Gaeun. Pria itu bergeser dan berdiri di belakang Gaeun.
Tanpa menunggu lagi, Noel menggendong Gaeun ala bridal style, Gaeun yang terkejut refleks tangannya berpegangan pada leher Noel.
"Hei..kenapa harus kau gendong?" tanya Gaeun bergerak gerak tidak nyaman.
"Tenang sedikit, kita akan segera sampai." ujar Noel menyeimbangkan dirinya.
Gaeun sedikit mengerutkan keningnya, "kalau kau tau akan segera sampai, kenapa harus menggendongku?" tanya Gaeun lagi.
"Kau banyak tanya ya nona Gaeun." ucap Noel bercanda, "karena kau terlihat lelah, jadi aku menggendongmu. Kau puas?" lanjutnya seraya terus berjalan lurus.
Gaeun menghela nafas kecil lalu memutuskan diam saja, lagipula dia memang merasa lelah. Jadi, untuk apa ia tetap bersikeras ingin berjalan, 'kan?
Setelah beberapa saat berlalu, Noel menurunkan Gaeun lalu berbisik pelan, "kita sudah sampai tuan putri." lalu melepas ikatan kain di kepala Gaeun perlahan.
Gaeun sedikit menyipitkan matanya, membiasakan cahaya matahari yang perlahan masuk kedalam netra nya.
Namun seketika Gaeun terpaku oleh keindahan alam disekitarnya, dipadukan dengan air sungai yang jernih dan suara gemricik air terjun kecil yang terlihat indah.
Di setiap tepi sungai, terdapat bunga bunga yang bermekaran alami. Tanah yang di pijakinya pun tumbuh rumput hijau yang terlihat segar.
Lalu di sisi kanan nya, terlihat ayunan yang tergantung di dahan pohon mangga. Di tali ayunan itu ada akar bunga yang melingkar indah.
Perpaduan alam ini, sudah sangat lama Gaeun tak merasakannya. Indah, asri, segar, dan tenang, suasana yang sangat menyejukkan hati.
Satu kata yang menurut Gaeun pas untuk tempat itu, "cantik." gumam Gaeun pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House: Gaeun Lee And Ian
Fanfiction[Slow Update] Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak bermaksud menyinggung atau mengubah sifat asli tokoh pemeran di serial 'Shinbis House'. Beberapa Part mungkin Author ambil dari kisah nyata di film. Happy Reading. semoga suka;)