Part 20

775 56 10
                                    

"Entah perasaan ku saja atau bagaimana, tapi kau yang sekarang terlihat berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Entah perasaan ku saja atau bagaimana, tapi kau yang sekarang terlihat berbeda. Apa terjadi sesuatu?" ucap seorang gadis bernetra ungu yang saat ini tengah berjalan berdua dengan seorang pria di sampingnya. Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Gaeun, gadis yang di anggap unik oleh para klan Vampire.

Pria di sampingnya itu sedikit melirik Gaeun, "maksudmu?" gumam pria itu pelan.

Pria dengan perawakan tinggi, tampan, dan suaranya yang terdengar lembut itu adalah Noel. Pria yang belum lama ini menjalin hubungan perteman dengan Gaeun.

"Ah...! Ti-tidak, bukan apa apa. Aku hanya sedikit lebih suka kau yang terlihat ceria, mungkin?" sangkal Gaeun dengan memelankan nada suaranya suara di akhir kata yang ia ucapkan.

Noel sedikit menarik ujung bibirnya melihat tingkah Gaeun, "itulah kenapa aku tidak ingin melakukan hal ini kepadamu, karena kau adalah gadis yang baik." ujar Noel masih dengan memamerkan senyum kecil nya.

"Kau mengatakan hal aneh lagi." gumam Gaeun mendengar pernyataan Noel tadi.

"Hm...." Noel melirik kain yang sedang di genggamnya erat lalu kembali memperhatikan Gaeun, "aku minta maaf, Gaeun." dengan cepat Noel membekap Gaeun menggunakan kain yang sedari tadi ia pegang.

Gaeun terkejut lalu menyentuh tangan Noel hendak menyingkirkan tangan itu, "apa yang kau..." tapi tiba-tiba kesadaran Gaeun melemah, gadis itu perlahan merasa lemas dan tubuhnya jatuh dalam pelukan Noel.

"Aku tidak mengira akan berjalan selancar ini." gumam Noel sebelum menggendong Gaeun ala brydal style.

Gaeun berusaha mempertahankan kesadarannya, "Noel..." ingin sekali Gaeun bertanya apa alasan Noel berbuat seperti ini, namun matanya terasa berat dan sangat sulit untuk terus terbuka.

"Tenanglah, aku akan menyadarkan mu kembali nanti." ucap Noel lalu pergi dari tempat itu agar tidak ada orang yang melihatnya.

*****

"Benarkah?" ujar Ian terkejut, "kau kan tidak suka keramaian, lantas kenapa tiba-tiba mau?" tanyanya kebingungan.

Saat ini Ian tengah bersandar di pohon besar dengan kedua tangan yang dilipat di depan dadanya. Bersama Max yang berdiri tegak tak jauh di depan Ian.

"Huh? Hanya saja aku bosan melihatmu yang sekarang ini. Siapa tau saat kau bertemu Gaeun kau bisa sedikit mendapatkan ingatanmu, 'kan?" sahut Max kepada Ian.

Benar sekali, jujur saja Max ingin Ian yang bersikap dewasa dan irit bicara. Meskipun Ian yang sekarang ini membuatnya bernostalgia, tapi tetap saja Max harus berusaha mengembalikan ingatan Ian secepat mungkin dan bagaimana pun caranya.

Bukan itu saja, kerajaan milik Ian sekarang ini membutuhkan pemimpin yang berfikir jauh kedepan. Dan Ian saat ini bukan Ian yang berfikir dewasa, hal itu membuat banyak yang selalu mempertanyakan Ian dan apa yang terjadi dengan pria itu.

Shinbi's House: Gaeun Lee And IanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang