Setelah ber-jam jam perjalanan, akhirnya seluruh murid sampai di sekolahan mereka dan langsung di beri perintah untuk pulang ke rumah masing masing.
"Ingat pesan bapak, langsung pulang dan dilarang mampir ke tempat tempat sebelum pulang, setuju?"
"Setuju pak!" teriak seluruh murid. Bukan karena semangat, tapi lebih ke lelah dan ingin segera meninggalkan tempat panas itu.
"Baik, sekarang silahkan pulang."
Seperti yang guru instruksikan, seluruh murid langsung pulang ke rumah mereka masing masing tanpa terkecuali.
Hari, Kang Lim, Gaeun, Hyun Woo dan juga Noel pulang bersama karena memang mereka tinggal di gedung yang sama. Meskipun ada siswa lain juga yang satu gedung, tapi mereka tidak saling kenal.
"Oh begitu, jadi kau tinggal di lantai berapa, Noel?" tanya Hari. Mereka sedang membicarakan tentang kepindahan Noel ke gedung perumahan shinbi.
"Rumahku bersebelahan dengan rumah Gaeun, jadi kami tetangga dekat, 'kan Gaeun?" Noel melirik Gaeun sekilas lalu kembali fokus ke depan.
"Hanya kau yang beranggapan seperti itu." ujar Gaeun pelan.
"Gaeun, jangan terlalu dingin pada Noel. Sepertinya dia menyukaimu" ucap Hyun Woo membuat tak hanya Gaeun, tapi juga Noel dan yang lainnya.
"Apa maksudmu?" tanya Gaeun tanpa menghentikan langkahnya.
"Hei pria bodoh, kau itu selalu saja menggoda sahabatku Gaeun." Hari menarik telinga Hyun Woo tanpa perasaan.
"Aduhh.. Hari lepaskan," pinta Hyun Woo, akhitnya Hari pun melepaskan tangannya dari telinga Hyun Woo, "apa tanganmu terbuat daru besi? Sangat sakit." keluh Hyun Woo.
"Itulah akibatnya jika terus menjahili sahabat terbaikku, Gaeun Lee." Hari merangkul pundak Gaeun lalu sedikit mempercepat jalan mereka berdua.
.
[Skip Time]
."Baiklah, dah." Hari melambaikan tangannya kepada Gaeun yang hendak naik ke lantai empat, tempatnya tinggal.
"Dah." Gaeun juga melambaikan tangannya dengan senyum di bibirnya.
Saat ini di dalam lift hanya ada Gaeun dan Noel, sebab Hyun Woo tadi bertemu dengan Doori, jadi mereka berdua langsung pergi keluar. Bagaimana dengan tas Hyun Woo? Tentu saja di limpahkan kepada Hari, dan di titipkan di rumahnya. Cukup merepotkan, dua anak itu.
"Kau memikirkan sesuatu?" tanya Noel membuka pembicaraan.
Gaeun melirik Noel, "hah? Tidak." ucapnya lalu beralih menatap ponselnya.
"Apa aku melakukan kesalahan?"
"Tidak ada." sahut Gaeun dengan mata masih fokus menatap ponselnya itu.
"Apa yang kau lihat?" Noel merebut ponsel di tangan Gaeun dan melihat apa yang sedari tadi Gaeun lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House: Gaeun Lee And Ian
Fanfiction[Slow Update] Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak bermaksud menyinggung atau mengubah sifat asli tokoh pemeran di serial 'Shinbis House'. Beberapa Part mungkin Author ambil dari kisah nyata di film. Happy Reading. semoga suka;)