Part 3

2.1K 145 22
                                    

Seorang pria tengah duduk di singgasananya yang besar sembari memijat pelipisnya pelan, pusing karena terlalu banyak pekerjaan yang dia pikirkan, di tambah pilihan itu, argh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria tengah duduk di singgasananya yang besar sembari memijat pelipisnya pelan, pusing karena terlalu banyak pekerjaan yang dia pikirkan, di tambah pilihan itu, argh..membuat kepalanya serasa akan meledak saja.

Ian, pria dengan paras tampan, makhluk abadi yang hanya bisa di kalahkan dengan matahari dan oleh makhluk sejenisnya. Dengan kesal, Ian mengacak rambutnya.

"Argh..siapa yang akan ku pilih?!" gumamnya pelan lalu berdiri dari duduknya dan perlahan turun menuruni tangga penghantar antara singgasananya dan lantai, membuat jubahnya menyusuri setiap langkah yang Ian buat.

Ruangan itu adalah ruang rapat para orang penting di kerajaannya, tadi Ian memang sedang rapat, tapi sudah selesai dan tentu saja semua yang berperan di sana sudah pergi dari ruangan itu, meninggalkan Ian yang tengah merasa sangat pusing sendiri.

Kedua kaki Ian melangkah pelan menuju kamarnya, dia merebahkan dirinya di atas kasur yang terbuat dari wol itu, terasa nyaman dan lembut. Perlahan kedua mata itu tertutup dan Ian sudah mencapai mimpi indanhnya.

*****

"Gaeun, tunggu aku"

Gadis dengan netra ungu itu membalikkan badannya saat mendengar ada yang memanggil namanya, "selamat pagi, Hari dan Hyun Woo" sapa Gaeun kepada kedua temannya itu.

"Pagi, Gaeun" sahut Hari dan Hyun Woo hampir bersamaan, "mari Gaeun, kita ke atas" ajak Hari seraya menarik lengan kanan Gaeun meninggalkan Hyun Woo yang masih memainkan ponselnya.

Hyun Woo mengalihkan perhatiannya dari ponsel hendak menatap teman gadisnya itu namun, tak ada siapa pun di sekitarnya, hanya ada dia dan ponselnya tentu saja. Dengan cepat, Hyun Woo berlari agar dapat masuk ke dalam lift bersama Hari dan Gaeun, tapi pintu lift nya sudah tertutup membuat Hyun Woo terpaksa menunggu di dekat lift.

"Menyebalkan" gumam Hyun Woo kesal. Dia mengalihkan ke-kesalannya pada ponselnya, jika biasanya Hyun Woo akan membaca cerita seram di forum monsternya, kali ini tidak, dia sedang membaca info terbaru kelas angkatannya.

"Pulau Jeju? Berlibur? Ini pasti akan menyenangkan" ucap Hyun Woo pelan lalu kembali membaca tulisan di ponselnya dengan seksama. Bunyi dentingan lift membuat Hyun Woo menaruh ponselnya kembali ke dalam tasnya dan masuk ke dalam lift.

Tanpa Hyun Woo sadari ada seseorang yang mendengar ucapannya tadi, "pulau Jeju? Lebih dari cukup" gumam orang yang mengenakan hoodie itu lalu pergi keluar dari kampus.

Bel berbunyi nyaring dan Hyun Woo sampai di kelasnya tepat waktu, dia menatap Hari dan Gaeun yang sedang asik bercerita, perlahan kakinya melangkah dan duduk di hadapan kedua gadis itu.

"Gaeun, Hari, kalian sudah tau tentang pulau--" ucapan Hyun Woo di potong cepat oleh Hari.

"Sudah, info mu tidak berguna" ujar Hari santai lalu melanjutkan acara ceritanya dengan Gaeun.

Shinbi's House: Gaeun Lee And IanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang