"Gaeun." Ian mendorong pintu kamar nomor 0117 dengan sedikit keras hingga membuat siswi siswi yang sedang menjaga Gaeun langsung mengalihkan perhatian mereka menatap Ian penuh.
'Wah dia sangat tampan'
'Siapanya Gaeun ya?'
'Pasti dia kekasihnya'
"Siapa kau?" tanya salah satu dari mereka yang menjaga Gaeun.
"Bisakah kalian keluar? Aku ingin bersama Gaeun untuk beberapa waktu." ucap Ian.
"Bagaimana kami bisa meninggalkan Gaeun bersama orang asing sepertimu, tidak ada yang menjamin Gaeun akan baik baik saja jika bersamamu." ucap siswi yang tadi bertanya.
Cih, lagi lagi waktu ku terbuang sia sia, batin Ian kesal. Pria itu menatap gadis yang tadi bertanya dengan tatapan malas, dan ada sedikit kilatan amarah disana.
"Tidak apa," Hari muncul dari belakang tubuh Ian bersama Kang Lim dan Hyun Woo, "kami kenal pria ini, jadi Gaeun akan baik-baik saja." lanjutnya.
"Terimakasih." ucap Ian pelan kepada Hari dan Hari hanya menyahut dengan senyuman di wajahnya.
"Oh, baiklah. Ayo teman-teman." semua siswi siswi itu perlahan keluar dari kamar Gaeun.
"Sebaiknya kita juga pergi." ujar Kang Lim seraya membalikkan badannya dan mulai melangkah keluar bersama Hari dan juga Hyun Woo, meninggalkan Ian dan Gaeun yang masih terlelap di kamar itu.
Langkah kaki Ian perlahan menuju ke arah ranjang yang Gaeun gunakan untuk beristirahat, dia duduk di tepi ranjang dengan mata menatap wajah sayu Gaeun.
"Apa yang terjadi denganmu? Seharusnya kau jangan pergi ke hutan itu," Ian mengusap pelan rambut Gaeun lalu turun ke pipi hangat Gaeun, "kau tau seberapa khawatirnya aku saat mendengar kejadian ini? Ya, setidaknya kau sudah mengembangkan senyuman mu itu selagi tidak ada aku di sisi mu."
Tangan Ian beralih menggenggam tangan kanan Gaeun dengan erat, "aku yang berkata agar kita tak bertemu lagi, tapi aku juga yang selalu ingin menemui mu." Ian mengecup punggung tangan Gaeun pelan.
"Aku harus pergi, jaga dirimu baik-baik ya," Ian sedikit membungkukkan tubuhnya dan perlahan dia mencium kening Gaeun sebagai tanda perpisahan, "aku berjanji akan segera menyelesaikan urusanku dengan Vampir kekanakan itu." Ian beranjak dari duduknya lalu membalikkan badannya dan perlahan dia pergi dari kamar itu.
Tak di sangka seseorang keluar dari arah balkon dan menatap kepergian Ian dalam diam, dia tak lain dan tak bukan adalah Noel. Pria itu memang belum meninggalkan kamar Gaeun setelah dia menidurkan tubuh gadis itu.
Noel duduk di kursi yang ada kamar itu dan menatap wajah lelap Gaeun, "dia adalah kelemahan juga kekuatan untuk Ian, hm.. cukup menarik," Noel kembali memikirkan kata-kata yang Ian ucapkan, "tunggu-tunggu, Vampir kekanakan itu..aku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House: Gaeun Lee And Ian
Fanfic[Slow Update] Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak bermaksud menyinggung atau mengubah sifat asli tokoh pemeran di serial 'Shinbis House'. Beberapa Part mungkin Author ambil dari kisah nyata di film. Happy Reading. semoga suka;)