Pandangan Gaeun teralihkan saat mendengar suara orang yang berteriak kesakitan dari balik pohon itu. Dengan sedikit rasa waspada dan takut, Gaeun berjalan perlahan mendekati pohon di depannya.
Gadis itu sedikit mengintip untuk melihat siapa orang yang tadi berteriak, namun ia malah di buat terkejut oleh seorang pria yang tengah menatap tajam orang di hadapannya.
Pria yang sangat Gaeun kenal, tangan pria itu dengan cepat melepas cengkramannya dari leher orang di hadapannya itu, saat tau bahwa Gaeun sedang menatapnya.
"Pergi!" desis pria itu seraya mendorong kasar orang yang tadi ia cengkram.
Sedangkan Gaeun hanya menatap pria itu dengan intens, mencoba meyakinkan dirinya kalau orang itu adalah orang yang ia kenal. Beberapa saat kemudian, seucap kata akhirnya keluar dari bibir Gaeun.
"Ian..?" Gaeun sudah tidak bisa berkata kata lagi, dalam hatinya ia ingin waktu berhenti sejenak, setidaknya sampai Gaeun benar benar bisa menyimpan kenangan saat ini.
Namun, kenyataan sangat pahit. Ian hanya meliriknya dengan masih memasang raut wajah marah, "kau tahu nama ku? Siapa kau?" tanya Ian sinis.
Hah? Apa maksudnya? Gaeun semakin terkejut dengan apa yang baru saja Ian katakan. Gaeun senang saat bisa bertemu dengan Ian, tapi di sisi lain ia sangat kecewa saat mendengar pertanyaan tidak masuk akal yang terlontar dari bibir Ian.
"Siapa kau? Kau manusia? Tapi, bau darah mu berbeda." Ian berjalan perlahan mendekati Gaeun dengan tatapan raja nya, "sangat unik." gumam Ian pelan seraya tersenyum sinis.
Semakin Ian berjalan mendekat, Gaeun pun terpaksa berjalan mundur karena sedikit takut dengan aura mencekam yang Ian keluarkan. Tapi, tanpa sadar Gaeun sudah terpojok karena tepat di belakangnya ada sebuah pohon besar dan tinggi, yang membuatnya tak bisa bergerak kemana mana lagi.
"Apa kita pernah bertemu? Aku merasa tidak asing dengan wajah mu. Nama? Siapa nama mu?" tanya Ian seraya mensejajarkan wajahnya dengan wajah Gaeun.
"Kau, tidak mengenaliku? Bagaimana mungkin?" Gaeun semakin di buat bingung oleh pertanyaan pertanyaan Ian.
Ian sedikit mengerutkan dahinya, "eh? Jadi, kita memang saling kenal ya?" tanyanya lalu kembali berdiri tegak, "sayang sekali, padahal aku ingin mencoba dirimu. Tapi, mana mungkin aku melakukannya pada seorang gadis manis? Dan lagi, gadis itu mengenalku." ucapnya lalu tersenyum manis menatap Gaeun.
"Kau, benar benar tidak mengenal ku?!" tanya Gaeun tidak percaya.
"Ya, sepertinya begitu. Memang, siapa nama mu?" ujar Ian balik bertanya.
"Aku--"
"Gaeun, kau dimana??" terdengar suara Hari yang berteriak memanggil nama Gaeun.
Dengan cepat, Gaeun sedikit mendorong tubuh Ian lalu pergi dari tempat itu. Tak peduli lagi dengan tingkah laku aneh Ian, saat ini dia hanya ingin bertemu teman temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House: Gaeun Lee And Ian
Fanfic[Slow Update] Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak bermaksud menyinggung atau mengubah sifat asli tokoh pemeran di serial 'Shinbis House'. Beberapa Part mungkin Author ambil dari kisah nyata di film. Happy Reading. semoga suka;)